Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Emas Dunia Tahun Lalu 3.200 Ton, Indonesia ‘Nyetor’ Berapa?

Penurunan produksi emas dunia terutama terkait dengan pandemi Covod-19.
Produksi emas dunia 2007 s.d. 2020 (dalam ton)./Bisnis-USGS
Produksi emas dunia 2007 s.d. 2020 (dalam ton)./Bisnis-USGS

Bisnis.com, JAKARTA — Data awal yang dirilis oleh U.S. Geological Survey (USGS) menyebutkan bahwa produksi emas dunia pada 2020 tercatat lebih kurang 3.200 ton. China adalah negara penambang emas terbesar pada tahun lalu.

Angka itu sekitar 3 persen lebih rendah dibandingkan dengan 2019 sebanyak 3.300 ton.

Penurunan produksi emas dunia seperti dikutip dari www.kitco.com, terutama terkait dengan pandemi.

China memproduksi lebih kurang 380 ton emas pada 2020 atau sama dengan produksi tahun sebelumnya. Australia adalah negara penghasil emas terbesar kedua (320 ton), diikuti oleh Rusia (300 ton) dan Amerika Serikat (190 ton). Kanada berada di urutan kelima dengan 170 ton emas yang diproduksi pada tahun 2020.

Sementara itu, Indonesia menduduki urutan ketujuh produsen emas dunia dengan poduksi 130 ton selama tahun lalu. Capaian itu lebih rendah 9 ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sembilan negara dari sepuluh produsen emas terbesar menghadapi penurunan produksi emas pada tahun lalu.

Sepuluh negara teratas menghasilkan 1.950 ton emas pada 2020 atau mengalami penurunan 3 persen dibandingkan dengan 2019 (2.012 ton). Berikut daftarnya.

goldigger
goldigger


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper