Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saat Ini Sudah Tersedia 101 Tempat Pengisian Kendaraan Listrik Umum

SPKLU dapat ditemui di beberapa area, seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol.
SPKLU PLN. /Kementerian BUMN
SPKLU PLN. /Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus mendorong PT PLN (Persero) untuk mengakselerasi penambahan infrastruktur pengisian kendaraan bermotor listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan bahwa saat ini sudah ada 101 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 73 lokasi yang tersebar di berbagai daerah. SPKLU dapat ditemui di beberapa area, seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol.

"Sesuai perpres dan Permen ESDM Nomor 13 tahun 2020, PLN memang mendapatkan penugasan sebagai ujung tombak penyediaan infrastruktur pengisian kendaraan bermotor listrik dengan rencana penambahan hingga 24.720 unit untuk 10 tahun ke depan," ujar Rida dalam acara Launching PLN Charge-in, Jumat (29/1/2021).

Komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), kata Rida, telah diwujudkan dengan terbitnya Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, serta turunannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Pemerintah juga mulai menggunakan KBLBB sebagai kendaraan operasional di lingkungan berbagai kementerian/lembaga.

Selain itu, dukungan penggunaan KBLBB juga datang dari berbagai instansi lainnya.

Menurut Rida, hingga saat ini telah diperoleh komitmen dari berbagai instansi terkait penggunaan KBLBB sebanyak 19.220 unit kendaraan roda empat dan 757.139 unit kendaraan roda dua sampai dengan 2025.

Pengunaan KBLBB sebagai alat transportasi merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi impor BBM dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Kementerian ESDM tengah menyiapkan desain besar energi nasional. Dalam draf strategi besar tersebut, salah satu upaya untuk menekan impor BBM dilakukan dengan mendorong program kendaraan listrik sebanyak 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor pada 2030.

"Upaya tersebut diharapkan dapat menggantikan konsumsi BBM sekitar 77.000 barel per hari sehingga menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 7,23 juta ton CO2e [ekuivalen karbon dioksisa]," kata Rida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper