Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral teleh menetapkan peta jalan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai higgga 2030 dengan proyeksi potensi yang besar dari dalam negeri.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa pada tahun ini potensi sepeda motor listrik diproyeksikan mencapai 1,34 juta unit, sedangkan potensi mobil listrik di Indonesia diproyeksikan mencapai 125.000 unit.
Sementara itu, pada 2021 ditargetkan akan ada 572 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan 3.000 unit stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU). Dari situ, potensi penghematan konsumsi BBM sebesar 440.000 kiloliter.
"Roadmap dalam rangka mendukung percepatan program kendaraan listrik yang berpotensi hingga 2030," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (19/1/2021).
Dalam peta jalan yang ditetapkan Kementerian ESDM, kata Arifin, jumlah potensi kendaraan listrik terus meningkat. Pada 2025 potensi sepeda motor listrik diproyeksikan mencapai 11,79 juta unit, sedangkan potensi mobil listrik mencapai 374.000 unit.
Seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik, target pembangunan SPKLU meningkat menjadi 6.318 unit pada 2025 dan 17.000 unit SPBKLU. Adapun, potensi pengurangan konsumsi BBM mencapai 2,56 juta kl.
Arifin memaparkan bahwa potensi itu makin meningkat hingga 2030 dengan potensi sepeda motor listrik yang diproyeksikan meningkat hingga 13 juta ini dan potensi mobil listrik 2,19 juta unit.
Jumlah SPKLU ditargetkan tumbuh menjadi 31.859 unit dan SPBKLU meningkat menjadi 67.000 unit pada 2030. Pada 10 tahun mendatang potensi penghematan konsumsi BBM dari penggunaan mobil listrik diproyeksikan mencapai 6,03 juta kl.
"SPKLU ini akan berlokasi di pusat pemberlanjaan, mal, area perkantoran, SPBU, apartemen, dan pool taksi," jelasnya.