Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Inggris Rishi Sunak Rencanakan Stimulus Senilai £500 per Jiwa

Rencana tersebut diungkapkan sebelum batas waktu April ketika bantuan pembayaran kredit universal senilai 20 poundsterling per pekan akan berakhir pada Maret 2020.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak membawa anggaran yang akan digunakan untuk menopang ekonomi Britania Raya, Rabu (11/3/2020)/Bloomberg - Simon Dawson
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak membawa anggaran yang akan digunakan untuk menopang ekonomi Britania Raya, Rabu (11/3/2020)/Bloomberg - Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri keuangan Inggris Rishi Sunak berencana untuk memberikan bantuan stimulus senilai 500 poundsterling (Rp9,6 juta) per orang kepada hampir enam juta jiwa untuk membantu meringankan dampak ekonomi dari lockdown.

Dilansir Bloomberg dari The Times of London, rencana tersebut diungkapkan sebelum batas waktu April ketika bantuan pembayaran kredit universal senilai 20 poundsterling per pekan akan berakhir pada Maret 2020.

The Times mengutip pertemuan hari Jumat antara Sunak, Perdana Menteri Boris Johnson, dan Menteri Pekerjaan dan Pensiun Therese Coffey untuk menemukan alternatif untuk kenaikan program bantuan tahun lalu.

Secara terpisah, surat kabar tersebut melaporkan pada hari Minggu (17/1) bahwa Sunak berencana untuk mulai menaikkan pajak pada bulan Maret untuk menutup defisit anggaran. Sunday Times melaporkan salah satu faktor kenaikan tersebut adalah adalah program vaksinasi yang tertap berjalan.

Sementara itu, salah satu blok Konservatif di parleman meminta Sunak untuk memperpanjang keringanan pajak dan peningkatan pembayaran tunjangan. Di sisi lain, Sunak tengah mempertimbangkan perpanjangan pemotongan bea materai dan lebih banyak bantuan.

Saat pekerja dan bisnis bergulat dengan lockdown di Inggris yang dimulai awal bulan ini dan dapat berlangsung hingga akhir Maret, Sunak telah memperingatkan bahwa tingkat pengeluaran saat ini tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Meskipun pertumbuhuan ekonomi Inggris terkontraksi di bawah perkiraan selama lockdown November lalu, pembatasan yang berlaku bulan dapat memberikan tekanan yang lebih besar karena toko-toko non-esensial dan sekolah-sekolah ditutup untuk mengekang penyebaran virus corona dan meredakan tekanan pada sistem perawatan kesehatan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper