Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alokasi Dana PEN 2021 Turun dari 2020, Pemerintah Kaji Besaran Tiap Sektor

Anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang berjumlah Rp403,9 triliun, lebih rendah dari Rp695,2 triliun pada tahun 2020 membuat alokasi untuk tiap bidang menjadi tidak sebanyak tahun yang sebelumnya.
Raden Pardede/Antara/Wahyu Putro
Raden Pardede/Antara/Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan memproyeksikan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp403,9 triliun. Angka tersebut lebih besar dari rencana sebelumnya, yaitu Rp372,3 triliun. Besaran tersebut masih lebih kecil dari tahun 2020 yang dianggarkan Rp695,2 triliun.

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KP-PEN) Raden Pardede mengatakan bahwa ini membuat alokasi yang dianggarkan untuk tiap bidang tidak akan sebanyak dari yang sebelumnya.

“Iya [insentif usaha] akan berkurang. Begitu juga dengan perlindungan sosial. Sekarang masih dikaji akan dilakukan perubahan,” katanya saat dihubungi, Kamis (14/1/2021).

Raden menjelaskan bahwa pemerintah tengah mengevaluasi sektor-sektor yang akan dikucurkan berdasarkan situasi yang ada dan pemanfaatan tahun lalu. Kondisi sangat bergantung pada perkembangan pandemi dan vaksinasi.

“Harapan kita vaksinasi cepat sehingga masyarakat tidak perlu bantuan. Tapi kalau vaksinasi lambat dan kemungkinan juga suplai juga bisa terlambat karena dunia ketersediaannya juga tebatas, maka bisa saja nanti bantuan sosial diperpanjang. Ini sangat dinamis,” jelasnya.

Total anggaran program PEN Rp403,9 triliun difokuskan untuk alokasi terhadap enam bidang yaitu kesehatan, perlindungan sosial, sektoral kementerian/lembaga dan pemda, UMKM, pembiayaan korporasi, dan insentif usaha.

Untuk bidang kesehatan mendapat alokasi sebesar Rp25,4 triliun dengan terdapat SILPA Earmark 2020 Rp47,07 triliun yang akan dimanfaatkan pada tahun ini. Tahun lalu dianggarkan Rp87,55 triliun.

Lalu perlindungan sosial dianggarkan Rp110,2 triliun, sedangkan tahun lalu sebesar Rp203,9 triliun. Untuk dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi dialokasikan Rp63,84 triliun dan tahun sebelumnya Rp177,03 triliun. Insentif usaha dialokasikan Rp20,26 triliun, sedangkan pada 2020 dianggarkan Rp120,61 triliun.

Terakhir di bidang sektoral K/L dan pemda. Hanya bagian ini yang naik dari lainnya, yaitu Rp184,2 triliun, lebih tinggi dari anggaran tahun sebelumnya yang mencapai  Rp106,11 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper