Bisnis.com, JAKARTA – Kanada mengikuti jejak Amerika Serikat dalam mencatatkan data tenaga kerja yang kurang memuaskan pada bulan Desember.
Berdasarkan data Bloomberg, Badan Statistik Kanada mengatakan pada Jumlat (8/1/2021) tingkat tenaga kerja berkurang 62.600 pada bulan Desember, mengakhiri pemulihan tujuh bulan di pasar tenaga kerja.
Angka ini di bawah proyeksi ekonom dalam survei Bloomberg yang memperkirakan penurunan 37.500 pekerjaan. Sementara itu, tingkat pengangguran naik tipis menjadi 8,6 persen dari 8,5 persen pada November.
Ketidakpastian seputar peluncuran vaksin, munculnya strain baru virus corona, perpanjangan lockdown pascaliburan menghambat prospek perbaikan pada awal tahun ini.
Namun, ada optimisme ekonomi akan cepat meningkat begitu kecepatan program vaksinasi meningkat.
Meskipun pasar tenaga kerja telah pulih 79 persen dari 3 juta posisi yang hilang selama bulan Maret dan April, Kanada masih turun 636.000 pekerjaan dibandingkan dengan bulan Februari. Angka tersebut melampaui sekitar 430.000 pekerjaan yang hilang pada puncak resesi tahun 2008-2009 silam.
Sementara itu, jam kerja juga turun 0,3 persen pada bulan Desember. Penurunan tenaga kerja dipimpin oleh pekerjaan paruh waktu, di antara pemuda dan senior. Di sisi lain, posisi pekerja purnawaktu meningkat.
Negara tetangga Kanada, Amerika Serikat, juga mencatatkan penurunan tenaga kerja. Departemen Tenaga Kerja AS mencatat nonfarm payrolls turun 140.000 dari bulan sebelumnya dan tingkat pengangguran tidak berubah di 6.7 persen.
Angka ini berbanding terbali dengan sstimasi median dalam survei Bloomberg yang memperkirakan kenaikan nonfarm payrolls sebesar 50.000 dan tingkat pengangguran 6,8 persen. Penurunan pada bulan Desember ini sekaligus menandakan penurunan pertama sejak April 2020.