Bisnis.com, JAKARTA – Grab Toko, platform lokapasar gawai, mengakui bahwa manajemen perusahaan tengah mengalami penipuan dari investornya.
Dikutip melalui sosial medianya, Managing Director PT Grab Toko Indonesia Yudha Manggala Putra mengatakan bahwa perusahaan mengalami kasus penipuan oleh investor yang melakukan penggelapan dana.
“Saya Yudha Manggala Putra. Managing Director PT Grab Toko Indonesia. Pertama, mohon maaf atas keterlambatan respon dari pihak Grab Toko, saat ini kami sedang melaporkan investor Grab Toko atas penggelapan uang konsumen ke Mabes Polri di Trunojoyo Jakarta Selatan [nomor laporan menyusul setelah penyidikan],” ujarnya seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (6/1/2021).
Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa perusahaan juga sudah berusaha menyita aset-aset investor yang ada dan membekukan semua rekening mereka, agar terhindar kerugian lebih besar lagi.
“Kami akan mengembalikan uang konsumen secepatnya setelah melalui proses kepolisian. Sekali lagi saya minta maaf atas kerugian yang ditimbulkan. Yudha Manggala Putra," demikian pengumuman Grab Toko kepada para konsumennya di sosial medianya.
Namun, hingga saat ini manajemen Grab Toko belum menyebutkan siapa investor yang melakukan penggelapan dana tersebut.
Baca Juga
Di media sosial banyak pihak yang mengklaim telah dirugikan oleh Grab Toko. Produk yang sudah dibeli tak kunjung dikirimkan dan uang pembayaran juga belum dikembalikan.
Sekedar catatan, platform tersebut sebelumnya agresif menjual ponsel pintar Android dan iPhone baru dengan harga bersaing. Salah satunya, iPhone 11 yang dijual mulai Rp5 juta dan Poco X3 NFC dibanderol mulai Rp1 jutaan.
Adapun melalui cuitan di laman Twitter, sejumlah warganet mulai membongkar kejanggalan dalam operasional Grab Toko, mulai dari domain internet yang diproteksi, umur domain baru 39 hari, CMS memakai platform WordPress, kantor pusat yang berada di co-working space, hingga pembayaran melalui rekening bank.