Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga telur ayam ras diproyeksi mencapai puncaknya pada akhir Desember menurut data terbaru dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.
Prediksi terbaru ini lebih cepat dibandingkan proyeksi sebelumnya yang menunjukkan bahwa kenaikan harga akan mencapai puncak pada Januari 2021.
Kepala Bidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan Inti Pertiwi menjelaskan bahwa harga telur akan mulai turun pada Januari seiring berakhirnya musim libur Natal dan Tahun Baru.
"Puncak harga tinggi di minggu akhir Desember, lalu mulai turun setelahnya," kata Inti dalam pesan tertulis kepada Bisnis, Senin (21/12/2020).
Proyeksi BKP memperlihatkan bahwa harga telur di tingkat produsen akan mencapai level tertinggi di kisaran Rp25.000 per kilogram (kg) pada minggu terakhir Desember yang diikuti dengan kenaikan harga di tingkat eceran menjadi Rp28.000 per kg.
Harga di tingkat produsen diperkirakan akan mulai turun, tetapi masih di kisaran Rp23.000 sampai Rp24.000 per kg. Data BKP menunjukkan harga akan bertahan di kisaran Rp20.000 sampai Rp23.000 per kilogram sampai Maret 2021.
Baca Juga
"Kami akan terus perbaiki proyeksi dan semoga sesuai perkiraan," lanjutnya.
Pantauan BKP per 18 Desember memperlihatkan bahwa harga rata-rata telur nasional berada di level Rp27.131 per kg atau turun 0,16 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Sebaliknya, untuk harga rata-rata di Pulau Jawa mencapai Rp27.348 atau naik 0,98 persen.