Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HIPPI DKI: Pilkada 2020 , Pilkada Paket Hemat

Pelaku usaha mengungkap bahwa Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 tak akan mampu memberikan daya ungkit terhadap perekonomian seperti biasanya.
Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution ditemani isteri dan kedua anaknya menggunakan hak pilihnya di Pilkada Medan di TPS 22 Kelurahan Pulo Brayan Darat 2, Medan Timur, Rabu. (ANTARA/HO)
Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution ditemani isteri dan kedua anaknya menggunakan hak pilihnya di Pilkada Medan di TPS 22 Kelurahan Pulo Brayan Darat 2, Medan Timur, Rabu. (ANTARA/HO)

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha mengungkap bahwa Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 tak akan membangkitkan perekonomian seperti biasanya, karena dalam era pandemi Covid-19.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang, sekaligus Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta pun menyebut pesta demokrasi tahun ini sebagai pilkada paket hemat.

Menurutnya, satu penyebab utamanya adalah tahapan kampanye Pilkada yang dilaksanakan di 270 daerah, di 9 provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota serta diikuti 735 pasangan calon kepala daerah ini banyak memiliki keterbatasan.

"Karena Pilkada biasanya diramaikan dengan kampanye terbuka yang secara langsung di sana terjadi transaksi bisnis seperti belanja atribut kampanye, pembuatan baliho, spanduk, umbul-umbul, banner, kaos, topi, sticker, dan lainnya," kata Sarman, Rabu (9/12/2020).

Sarman melanjutkan bahwa tahapan Pilkada 2020 didominasi oleh kampanye melalui sosial media atau kegiatan yang dilakukan secara virtual. Para pasangan calon pun kebanyakan hanya belanja produk kesehatan terkaid Covid-19, seperti hand sanitizer dan masker.

“Sedangkan atribut lainnya sekalipun dibelanjakan, namun sangat minim," katanya.

Sementara itu, dana kampanye, uang yang bergulir dari pemerintah ke masyarakat tidak memiliki jumlah yang signifikan. Komisi petugas pemungutan suara tidak akan cukup kuat mendorong daya beli masyarakat.

Oleh sebab itu, dunia usaha berharap agar para kepala daerah terpilih mampu menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan kebijakan yang pro bisnis dan pro dunia usaha. Selain itu harus pula diikuti dengan keberanian membawa investor ke daerah.

Kehadiran investor akan memberikan efek domino, seperti mendongkrak pertumbuhan ekonomi, menambah lapangan pekerjaan, dan membuka peluang usaha baru bagi UMKM yang pada akhirnya mengkerek konsumsi rumah tangga.

Adapun Pilkada serentak 2020 dilaksanakan hari ini, Rabu (9/12/2020). Quick count di sejumlah daerah   pemilihan yang dilakukan oleh lembaga survei sudah mulai menunjukan hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper