Bisnis.com, JAKARTA – Proses distribusi vaksin melalui kargo udara akan memberikan dampak positif kepada peningkatan volume kargo udara setelah pemerintah secara resmi mendatangkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta Senin (7/12/2020).
Direktur Utama Angkasa Pura Kargo Gautsil Madani mengatakan jika dilihat dari perspektif bisnis logistik rencana distribusi vaksin tentu akan memberikan dampak positif pada pergerakan kargo udara, karena secara tidak langsung akan menambah volumenya. Gautsil menyebutkan selain persoalan volume, rencana pendistribusian ini pun harus mendapatkan perhatian lebih mengingat vaksin merupakan jenis barang yang memerlukan penanganan khusus.
Oleh karena itu organisasi angkutan udara International Air Transport Association (IATA) sendiri telah menerbitkan standar panduan standar untuk industri kargo udara dalam menangani proses distribusi vaksin.
IATA sendiri telah bekerja sama dengan beberapa otoritas dan organisasi terkemuka serta lembaga kemanusiaan global, seperti ICAO, UNICEF, WFP, WHO, IFPMA, PAHO, WCO, WTO, FIATA, UK Civil Aviation Authority - Aviation Security serta Bank Dunia, untuk merespon kepentingan sosial ini.
“Kami sebagai bagian dari Angkasa Pura II Group tentunya akan mematuhi panduan standar IATA atau panduan yang telah ditentukan oleh regulator atau aparat. Sehingga rencana pendistribusian vaksin di tanah air diharapkan dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur,” ujarnya, Senin (7/12/2020).
Angkasa Pura Kargo menilai secara umum volume kargo udara sudah mulai memasuki fase rebound atau melebihi volume yang didapat pada 2019 kendati sebelumnya sempat mengalami penurunan pada periode Mei 2020.
Baca Juga
Dia menghitung sejak Juni 2020 volume kargo udara mulai menunjukan kemajuan yang positif. APK pun memproyeksikan volume angkutan kargo pada kuartal IV/2020 bisa naik 10 persen hingga 15 persen dibandingkan dengan Kuartal III/2020.
“Pada Kuartal IV/2020, diperkirakan volume angkutan kargo di seluruh bandara PT Angkasa Pura II dapat mencapai 167,16 juta Kg hingga 174,76 juta Kg. Salah satunya dipicu kesiapan menjelang Natal dan Tahun Baru pada Desember,” ujarnya.
Menurut Gautsil Jika berbicara tentang dampak pandemi Covid-19, tentu industri kargo udara pun merasakan dampak negatif terutama pada Mei 2020. Namun secara umum pergerakan kargo udara tidak mengalami dampak yang terbilang signifikan jika dibandingkan dengan sektor industri lain.
Namun berdasarkan data pergerakannya aktivitas kargo sendiri cukup beruntung dengan hanya mengalami kemerosotan sebanyak 14 persen. Selain itu pada saat bersamaan pergerakan pesawat dengan rute domestik mengalami penurunan sebanyak 40 persen sedangkan rute internasional mengalami penurunan sebanyak 63 persen jika dibandingkan dengan pada 2019.
Tren negatif ini juga terjadi pada pergerakan penumpang yang mengalami penurunan signifikan hingga mencapai 60 persen jika dibandingkan dengan pada 2019.
Sementara itu, VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mengatakan terkait hal teknis mengenai distribusi vaksin nantinya, pihaknya menunggu hasil koordinasi lebih lanjut dari stakeholders terkait. Namun pada dasarnya sebagai pengelola bandara akan bersiap untuk mendukung upaya pemerintah untuk distribusi vaksin Covid-19.
Angkasa Pura Logistik mencatat kinerja kargo internasional belum mengalami pemulihan hingga akhir tahun ini tetapi kargo domestik sudah mulai menunjukkan geliat pertumbuhan melebihi tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data yang dimiliki pada periode awal tahun hingga November 2020 ini telah melayani angkutan kargo domestik hingga 292.686 ton atau mengalami peningkatan hingga 36 persen dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang melayani sebanyak 215.060 ton.
Sementara untuk angkutan kargo internasional hanya melayani hingga 39.319 ton atau mengalami penurunan hingga 48 persen jika dibandingkan dengan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.