Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Umumkan IHK November 2020, Inflasi atau Deflasi?

Berdasarkan konsensus Bloomberg, ekonom memperkirakan rata-rata inflasi pada November 2020 tercatat sebesar 1,54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan estimasi atas sebesar 1,66 persen dan estimasi bawah sebesar 1,49 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan perkembangan indeks harga konsumen (IHK) periode November 2020 pada hari ini, Selasa (1/12/2020).

Berdasarkan konsensus Bloomberg, ekonom memperkirakan rata-rata inflasi pada November 2020 tercatat sebesar 1,54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan estimasi atas sebesar 1,66 persen dan estimasi bawah sebesar 1,49 persen.

Sementara secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi secara rata-rata diperkirakan sebesar 0,22 persen. Estimasi atas perkiraan inflasi adalah sebesar 0,34 persen dan estimasi bawah 0,17 persen.

Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Eric Alexander Sugandi memperkirakan inflasi pada November 2020 sebesar 0,23 persen mtm atau 1,55 persen yoy.

Dia mengatakan inflasi yang meningkat pada November ini disebabkan oleh mulai membaiknya daya beli masyarakat seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan transfer dana dari pemerintah ke rumah-rumah tangga melalui program bantuan sosial.

"Faktor musiman berkait dengan persiapan Natal dan tahun baru juga ikut berpengaruh pada inflasi di bulan November 2020, terutama di minggu akhir, walaupun tidak sebesar pengaruh faktor ini di bulan Desember," jelasnya.

Eric memperkirakan barang-barang yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, dan bawang merah.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi IHK November 2020 akan terjadi inflasi 0,18 persen mtm atau 1,50 persen yoy. 

Inflasi pada periode tersebut menurutnya didorong oleh kenaikan inflasi harga bergejolak, yang terindikasi dari tren kenaikan harga dari sebagian besar komoditas pangan.

Dia mengatakan penyumbang inflasi, yaitu daging ayam 9,3 persen mtm, daging sapi 0,2 persen mtm, telur ayam 5,1 persen mtm, bawang merah 13,7 persen mtm, bawang putih 6,1 persen mtm, cabai rawit 8,1 persen mtm, dan minyak goreng 1,1 persen mtm.

"Meskipun terdapat beberapa komoditas pangan yang turun seperti cabai merah -0,1 persen mtm," katanya.

Sementar itu, menurutnya laju bulanan inflasi inti pada bulan November diperkirakan akan menurun. Hal ini sejalan dengan tren penurunan harga emas. Inflasi inti pada November 2020 diperkirakan sebesar 1,78 persen yoy dari bulan sebelumnya yang tercatat 1,74 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper