Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan mengklaim sudah melakukan enam langkah mitigasi pada sektor ketenagakerjaan untuk meminimalisir risiko Covid-19.
Keenam langkah tersebut diharapkan membantu perusahaan sehingga tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan kebijakan pertama yakni pemberian relaksasi iuran jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai PP No.49/2020 terkait keringanan pembayaran iuran Jamsostek selama pandemi Covid-19. Pemberian stimulus bagi pelaku usaha ini dilakukan untuk mencegah meluasnya PHK.
Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan program keringanan bagi pekerja sektor formal antara lain berupa insentif pajak, rencana relaksasi pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan, dan pembayaran pinjaman atau kredit.
"Adanya relaksasi tersebut diharapkan dapat mengurangi tekanan yang dialami perusahaan sehingga tidak sampai melakukan PHK sehingga berakibat pada semakin meningkatnya pengangguran, " ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (25/11/2020).
Kedua, kata Ida, pemerintah terus melakukan pencegahan penyebaran dan penanganan kasus terkait Covid-19 di lingkungan kerja dan perlindungan pengupahan bagi pekerja/buruh terkait Covid-19.
Baca Juga
Ketiga, rencana keberlangsungan usaha dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan protokol pencegahan penularan Covid-19 di perusahaan melalui SE Menaker Nomor M/7/AS.02.02/V/2020.
Keempat, perlindungan pekerja dalam program jaminan kerja kecelakaan pada kasus penyakit akibat kerja karena Covid-19 yang terangkum dalam SE Menaker Nomor M/8/HK.04/V/2020.
Kelima, membuka kembali kesempatan kerja calon Pekerja Migran Indonesia (Kepmenaker No.294/2020) dan keenam adalah pembayaran THR Keagamaan bagi pekerja di masa pandemi Covid-19 dalam SE MEnaker Nomor M/6/HI.00.01/V/2020.
Ida menyebutkan berbagai program Kemenaker terkait mitigasi pandemi dilaksanakan dengan menyesuaikan protokol kesehatan dan pemberian insentif jaring pengaman sosial. Misalnya program kewirausahaan diarahkan untuk mendukung program ketahanan pangan dan memperkuat industri supply chain nasional.
"Kami berusaha untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru yang produktif dan berkelanjutan sehingga dapat membantu penyerapan tenaga kerja," katanya.