Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Periode Transformasi Kedua, Ini Langkah Angkasa Pura II

Ekspansi business & portfolio juga fokus pada percepatan peningkatan fasilitas dan layanan melalui kolaborasi dan kemitraan dengan perusahaan nasional dan multinasional
Sejumlah penumpang berada di konter check-in di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada kuartal I/2020 bisa berkurang sebesar 218.000 orang atau sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu akibat wabah virus corona (COVID-19) yang menyebabkan aktivitas penerbangan domestik dan internasional berkurang. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah penumpang berada di konter check-in di Terminal IA Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi jumlah penumpang pada kuartal I/2020 bisa berkurang sebesar 218.000 orang atau sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu akibat wabah virus corona (COVID-19) yang menyebabkan aktivitas penerbangan domestik dan internasional berkurang. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II kembali mengembangkan aspek portofolio dan bisnis pada periode transformation kedua hingga 2024.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pengembangan diarahkan mencapai tiga tujuan yakni memposisikan AP II dapat menciptakan Airport Business Ecosystem, menetapkan model bisnis baru, dan secara berkelanjutan mencari peluang bisnis (business pivoting).

"AP II harus mampu menghidupkan Airport Business Ecosystem misalnya masuk ke ritel Food & Beverages, event di bandara, edutainment di bandara, sampai hospitality, healthy, dan learning, serta menciptakan Digital Ecosystem Service misalnya dengan meluncurkan e-payment,”ujarnya, Jumat (20/11/2020).

Sejalan dengan itu, perseroan menerapkan konsep adjacent business untuk menciptakan bisnis baru (new wave business) guna memperluas pasar dari bisnis inti (aeronautika dan nonaeronautika).

Pada saat bersamaan, utilisasi dan optimalisasi aset juga dilakukan. Untuk utilisasi aset misalnya dengan memanfaatkan lahan kosong untuk menciptakan pendapatan baru. Sebaliknya optimalisasi dijalankan misalnya dengan kerja sama pengelolaan hotel di bandara dengan merek yang memiliki jaringan internasional.

“Utilisasi dan optimalisasi aset yang dilakukan berdampak pada diversifikasi portofolio bisnis. Kerja sama dengan pihak lain dapat menurunkan risiko. Selain itu, portofolio bisnis pun mengalami rebalancing sehingga hasil/return dapat maksimal,”imbuhnya.

Ekspansi business & portfolio juga fokus pada percepatan peningkatan fasilitas dan layanan melalui kolaborasi dan kemitraan dengan perusahaan nasional dan multinasional yang telah memiliki nama besar di industri penerbangan global. Hal itu seperti yang diterapkan di Bandara Kualanamu, Medan.

"Di mana kami tengah mencari mitra untuk bersama-sama melakukan investasi, pengembangan, peningkatan fasilitas dan juga pengoperasian dan pemeliharaan. Melalui kemitraan, AP II berbagi capital expenditure dan pengalaman sehingga bandara dapat dikembangkan lebih cepat dengan berbagai fasilitas kelas dunia,”tekannya.

Melalui pengembangan business dan portfolio ini maka pengunjung di bandara-bandara AP II dapat merasakan seamless digital journey experience dengan fasilitas kelas dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper