Bisnis.com, JAKARTA - Meski pandemi Covid-19 masih terjadi sampai saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan dan air.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan pembangunan bendungan dilakukan di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya di Provinsi Jawa Tengah untuk mendukung sebagai provinsi lumbung pangan nasional. Seperti Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri yang saat ini progres tahap I sudah rampung 100 persen.
Pembangunan Bendungan Pidekso tahap I dikerjakan oleh kontraktor PT. PP (Pembangunan Perumahan) dengan dana APBN sebesar Rp 436,9 miliar. Selanjutnya untuk pembangunan tahap II diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 376 miliar.
"Pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan selama wabah pandemi Covid-19 untuk menjaga target penyelesaian PSN serta kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya. Kegiatan pembangunan yang berlanjut diharapkan juga dapat memberikan kontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam siaran pers Rabu (28/10/2020).
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air, tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Pidekso yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang Sumber Daya Air untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional.
“Bendungan multifungsi dengan kapasitas 25 juta meter kubik ini direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektar. Air irigasi dari bendungan akan meningkatkan Intensitas tanam dari 133 persen (2000 Ha) ke 240 persen (3600 Ha). Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 khususnya di bidang pertanian,” kata Menteri Basuki.
Baca Juga
Bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini juga memiliki manfaat untuk penyediaan air baku sebesar 300 liter/detik di wilayah Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Kota Solo dan sekitarnya, serta potensi listrik tenaga hidro sebesar 0,5 MW. Selain itu, Pembangunan Bendungan Pidekso sangat diperlukan sebagai pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.