Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia meningkatkan kerja sama dan investasi kehutanan dengan Korea Selatan. Kerja sama sektor kehutanan dengan Negeri Gingseng telah berlangsung lama dan diklaim memberikan hasil yang positif.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan bahwa kerja sama bidang kehutanan kedua negara sangat menggembirakan.
Baru-baru ini Indonesia-Korea telah menandatangani perjanjian Kerangka Kerja Sama Program Prioritas Kehutanan, revitalisasi Korea-Indonesia Forest Center, dan perjanjian proyek rehabitalisasi lahan gambut bekas terbakar.
"Ini menumbuhkan momentum untuk semakin memajukan kerja sama dengan Korea di bidang Kehutanan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/8/2020).
Menteri Kehutanan Republik Korea Selatan Park Chong-ho mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra kerja sama terpenting di bidang kehutanan.
Sebagai gambaran, investasi hutan tanaman di Indonesia oleh 15 perusahaan Korea Selatan yang mencapai 167.000 hektare (ha). Jumlah itu melebihi total investasi Korea di 9 negara lainnya.
Baca Juga
Park menyebutkan kerja sama bidang kehutanan dengan Indonesia juga istimewa. Pertama kali Korea Selatan membuat perjanjian bidang kehutanan dengan Indonesia pada 1987 yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bilateral.
"Bahkan satu-satunya atase kehutanan Korea ditempatkan di Jakarta, dan saya menjadi atase tersebut tahun 2004-2007, sehingga mempunyai ikatan batin dengan Indonesia,” katanya.
Adapun, beberapa keberhasilan proyek kerja sama Indonesia-Korea antara lain pembangunan Pusat Rekreasi Tunak di Lombok, pabrik biomassa kayu di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan proyek REDD+ di Tasik Besar Serkap, Riau. Proyek-proyek tersebut menjadi bagian pokok pembahasan pada 23th IKFCC yang diselenggarakan di Jakarta pada 10 Juli 2018.
Siti Nurbaya menambahkan kehadiran Korea-Indonesia Forest Center (KIFC), lembaga yang memfasilitasi kerja sama kehutanan kedua negara sangat membantu untuk menyelesaikan sejumlah proyek bersama.
Beberapa proyek yang telah berjalan antara lain pembibitan sumber benih di Rumpin, Biomassa kayu di Semarang dan di Kalimantan Selatan, dan Ekowisata di Lombok dan di Hambalang Jawa Barat.
Ke depan, katanya, KLHK sedang menjajaki kerja sama pengelolaan kebakaran hutan, promosi pemulihan hutan dalam ekowisata, dan promosi perdagangan kayu legal.
"Saya berharap bisa mengembangkan lebih banyak kerja sama, misalnya peningkatan kapasitas yang melibatkan perguruan tinggi di Indonesia dan Korea dan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang peran penting hutan bagi generasi milenial," tambahnya.