Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Ajak Akademisi Bahas Pemulihan Sektor KA dan Darat

Kemenhub mengajak akademisi dari perguruan tinggi untuk mencari solusi pemulihan sektor transportasi darat dan kereta api selama pandemi Covid-19.
Penumpang melintas di dalam gerbong Kereta Api Luar Biasa (KLB) jurusan Bandung - Surabaya Pasar Turi di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020). PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengoperasikan enam perjalanan KLB pada 12-31 Mei 2020 dan masyarakat yang diperbolehkan menggunakan KLB hanya yang memenuhi syarat./ANTARA FOTO-M Agung Rajasa
Penumpang melintas di dalam gerbong Kereta Api Luar Biasa (KLB) jurusan Bandung - Surabaya Pasar Turi di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020). PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengoperasikan enam perjalanan KLB pada 12-31 Mei 2020 dan masyarakat yang diperbolehkan menggunakan KLB hanya yang memenuhi syarat./ANTARA FOTO-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah gandeng perguruan tinggi guna mencari skema pemulihan pasca pandemi paling tepat dan cepat bagi sektor transportasi darat dan kereta api. Masukannya mulai dari subsidi bahan bakar, hingga penerapan strategi khusus.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbanghub) Umiyatun Hayati Triastuti mengatakan sejak Maret 2020, dampak pandemi Covid-19 terasa hingga berbagai sektor, khususnya sektor transportasi jalan dan perkeretaapian.

Oleh karena itu Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian, bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan diseminasi hasil penelitian guna pemulihan bisnis di kedua sektor tersebut.

“Pengendalian aktivitas masyarakat pada saat pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada kelangsungan bisnis angkutan jalan dan perkeretaapian, untuk itu perlu strategi pemulihan bisnis angkutan jalan dan perkeretaapian dengan paradigma humanitarian transport agar bisnis angkutan orang pada transportasi jalan dan kereta api tetap berlangsung dengan baik,” tuturnya, Senin (21/9/2020).

Menurutnya, kebijakan pengendalian sosial telah berdampak pada turunnya volume penumpang angkutan perkeretaapian sebesar 68 persen, sehingga perlu berbagai masukan terkait strategi pemulihan bisnis di sektor transportasi ini.

Berdasarkan data Kemenhub, jumlah bus dan jumlah penumpang pada angkutan jalan mengalami penurunan, hal yang sama juga terjadi pada angkutan kereta api, jumlah perjalanan KA menurun, hal ini imbas adanya pembatasan pasca terjadinya pandemi pada Maret-April 2020.

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono terjadinya penurunan permintaan untuk menggunakan transportasi publik disebabkan adanya kekhawatiran di masyarakat terkait penyebaran covid-19 di transportasi publik. “Ini menjadi tantangan bagi kami untuk mengembalikan kepercayaan publik,” tegasnya.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas Kennedy Simanjuntak telah mengembangkan strategi pemulihan pasca pandemi, di antaranya akselerasi investasi, penguatan sistem ketahanan nasional, pemulihan industri, pemulihan pariwisata, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), serta pembangunan infrastruktur.

Dari kajian yang dilakukan oleh Ahli Ekonomi UGM, Hengki Purwoto, disebutkan pemulihan bisnis perkeretaapian dapat diarahkan mengadopsi Blue Ocean Strategy (BOS) untuk menciptakan fitur layanan baru dalam menangkap potensi yang dimiliki.

Inovasi di sektor perkeretaapian merupakan hal penting, sehingga dapat menciptakan ruang pasar baru yang diperkirakan sebesar 70 persen dari saat ini. Selain itu, penerapan layanan dengan konsep adaptasi kebiasaan baru juga berpotensi menarik masyarakat untuk menggunakan moda kereta api.

Selain itu, berdasarkan kajian Ahli Transportasi UGM, Agus Taufik Mulyono, terdapat berbagai pilihan kebijakan pengelolaan yang telah disusun oleh UGM, yaitu Strategis, Taktis, dan Operasional (STO). Strategis adalah kebijakan makro, yang menjadikan angkutan kereta api sebagai bagian dari humanitarian transportation.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper