Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelatihan Pahlawan Digital UMKM : Kementerian Koperasi Butuh Mitra Baru

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah memulai pelatihan pada 30 inovator terpilih dalam ajang bertajuk Pahlawan Digital UMKM. Kementerian akan bekerja sama dengan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab) dan PT Shopee International Indonesia.
Pebisnis pakaian memaksimalkan aplikasi belanja online (Shopee) untuk menarik konsumen selama pandemi virus Corona. /Shopee
Pebisnis pakaian memaksimalkan aplikasi belanja online (Shopee) untuk menarik konsumen selama pandemi virus Corona. /Shopee

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah memulai pelatihan pada 30 inovator terpilih dalam ajang "Pahlawan Digital UMKM". Kementerian akan bekerja sama dengan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab) dan PT Shopee International Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki optimistis ajang Pahlawan Digital UMKM akan memotivasi generasi muda untuk berkreasi di tengah keterbatasan. Selain itu, platform dan ekosistem digital akan memabntu UMKM untuk terkonsolidasi dan teragreasi untuk masuk pasar digital.

"Anak-anak muda ini cerdas dan memiliki keberpihakan yang besar pada UMKM. Para UMKM juga butuh mereka. Kita perlu bekerja sama untuk mempercepat digitalisasi UMK kita," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (21/9/2020).

Teten mendata saat ini ada sekitar 64 juta pelaku UMKM di dalm negeri. Adapun, sekitar 73 persen atau 47 juta UMKM tersebut tergaung dalam koperasi.

Menurutnya, keluaran dari ajang Pahlawan DIgital tersebut akan menjadi mitra Kementerian dalam mengembangkan UMKM. Dengan kata lain, perusahaan rintisan yang lolos dapat membantu Kementerian untuk melakukan pendampingan pada seluruh UMKM tersebut.

"Kami butuh mitra dengan platform digital baik yang skala nasional maupun yang lokal-lokal, yang start-up ini. Kalau ada mitra, ke depan pembiayaan [UMKM] lebih mudah, karena menggunakan digtal track record," ucapnya.

Adapun, McKinzie mendata saat ini telah ada sekitar 9 juta pelaku UMKM yang tergabung dalam pasar digital. Dengan kata lain ada sekitar 3,1 pelaku UMKM baru di pasar digital dibandingkan tahun lalu.

Selain itu, nilai penjualan di pasar digital naik 26 persen secaar tahunan. "Tidak pernah ada pertumbuhan yang begitu cepat hanya dalam beberapa bulan," kata Teten.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaian pihaknya akan memberikan beberapa pelatihan pada 30 perusahaan rintisan yang berhasil lolos tersebut. Adapun, beberapa pelatihan yang akan diberikan adalah pemasaran dan desain produk.

Menurutnya kedua hal tersebut penting lantaran 70 persen UMKM masih butuh pendampingan untuk meningkatkan visibilitas daring, sedangkan 56 perssen butuh bimbingnan dalam mengadopsi teknologi untuk mengembangkan binis.

"Kami tahu memasarkan produk offline dan online berbeda. Solusi yang paling inovatif sekali pun tetap harus ditopang dengan desain yang mumpuni dan pemasaran yayng strategis," ucapnya.

Senada, Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja berujar pihaknya akan memberikan pelatihan strategi bisnis dengan cakupan yang luas. Menurutnya, pendampingna UMKM penting agar bisa naik kelas ke skala perusahaan yang leih besar.

"[Pelaku UMKM] bisa mulai dari titik yang lebih baik dengan belajar dari apapun yang sudah kami pelajari dengan UMKM lainnya. Kesalahan yang telah kami alami tidak usah [diulangi]," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper