Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB Jakarta: Penerbangan Tidak Dibatasi, Tapi Jumlah Perjalanan Dinas Berkurang

Perjalanan bisnis masih mendominasi penumpang naik pesawat perusahaan selama masa pandemi dibandingkan dengan perjalanan wisata dan kunjungan keluarga.
Implementasi physical distancing yang dilakukan Lion Air Group terhadap penumpang pesawat./Dok. Istimewa
Implementasi physical distancing yang dilakukan Lion Air Group terhadap penumpang pesawat./Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai nasional berpotensi menghadapi tantangan secara tak langsung akibat penurunan aktivitas bisnis oleh instansi dan korporasi kendati Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II di DKI jakarta tak membatasi aktivitas penerbangan.

Menurut pemerhati penerbangan yang juga anggota ombudsman Alvin Lie keputusan PSBB Jilid II memang secara langsung tidak menyebutkan adanya pembatasan aktivitas penerbangan. Selain itu maskapai juga masih diizinkan mengangkut penumpang dengan tingkat okupansi maksimal sebesar 70 persen.

Namun, secara tidak langsung instansi dan perusahaan sudah mengurangi perjalanan dinas dari dan ke Jakarta. Hal ini dapat berimbas terhadap pergerakan penumpang yang berpotensi turun.

“Secara langsung [PSBB Jilid ii] tidak signifikan pengaruhnya, tetapi secara tidak langsung instansi dan perusahaan mengurangi perjalanan dinas dari dan ke Jakarta,”jelasnya, Rabu (16/9/2020).

Senada Tim Corporate Communication Sriwijaya Air juga mengamini masih adanya rute-rute domestik yang beroperasi. Tim menjelaskan meskipun PSBB jilid II di Jakarta tidak membatasi aktivitas penerbangan tetapi jumlah pergerakan penumpang domestik tidak banyak beranjak dari grafik penurunan setelah pandemi saat ini.

Maskapai swasta tersebut bahkan menyebutkan bisa kembali mati kutu jika kedepannya setiap kepala daerah di Indonesia memiliki kebijakan dan aturan yang ketat bagi daerahnya sesuai dengan perkembangan kasus covid-19.

Di sisi lain penerbangan maskapai Lion Air Group menyebutkan penerbangan domestik masih untuk kepentingan bisnis. Namun, okupansinya pun masih di bawah kapasitas maksimal yang diatur pemerintah sebesar 70 persen.

Dia menjelaskan perjalanan bisnis masih mendominasi penumpang yang terbang dengan pesawat perusahaan selama masa pandemi dibandingkan dengan perjalanan wisata dan kunjungan keluarga.

Dia menuturkan pergerakan masyarakat untuk perjalanan bisnis mencapai 60 persen, kunjungan wisata 20 persen, dan 20 persen adalah perjalanan untuk kunjungan keluarga. Perjalanan untuk bisnis masih mendominasi lantaran memang ada pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa dihindari.

Lion Air Group mengharapkan seluruh pemangku kepentingan ikut menjaga dunia penerbangan nasional. Maskapai milik Rusdi Kirana tersebut merasa khawatir hubungan antar wilayah terganggu jika penerbangan kembali diputus akibat pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper