Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih mempertimbangkan untuk menyiapkan jenis angkutan umum massal yang cocok untuk menjadi akses bagi Bandara Bali Utara. Sejauh ini ada dua pilihan yang dinilai cocok.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan khusus Provinsi Bali pihaknya memberikan perhatian cukup besar. Terdapat beberapa pengerjaan proyek diantaranya dermaga segitiga Nusa Penida, Bus Trans Dewata, hingga angkutan massal akses Bandara Bali Utara.
"Sekarang saat ini sekalian tengah kerja sama dengan PT Waskita Karya melakukan kajian angkutan berbasis massal juga dari Denpasar sampai ke Bali utara, ada beberapa skema angkutan yang disiapkan," jelasnya, Senin (7/9/2020).
Lebih lanjut, dia menyebut terdapat dua skema angkutan massal yang rencananya akan menjadi akses utama Bandara di ufuk utara Bali tersebut, yakni autonomous rapid transit (ART) atau trolley bus.
Budi menegaskan memang fokusnya menggunakan bus, terutama penggunaan teknologi yang belum ada di Indonesia. Walaupun menggunakan bus, rangkaiannya dapat mencapai tiga rangkaian seperti trem.
Dia menyebut tengah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan beberapa BUMN agar pada 2023 Bandara Bali Utara selesai dibangun sekaligus dengan akses menuju bandara tersebut.
Baca Juga
"Pada 2023 bandara harus sudah siap, dari Angkasa Pura I, feeder-feeder angkutan massalnya harus siap. Kami siapkan survei trasenya mana saja dan modanya apa yang paling pas," urainya.