Bisnis.com, SLEMAN — Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan bahwa proses pengadaan lahan untuk proyek jalan tol Yogyakarta—Solo akan dilaksanakan mulai awal September 2020.
"Proses pengadaan tanah rencananya akan dilakukan pada 1 September 2020 dan ditarget selama 30 hari," kata Kepala Kanwil BPN DIY Tri Wibisono, Senin (24/8/2020).
Menurutnya, pengadaan tanah akan dimulai dengan pengukuran tanah yang nantinya akan ditandai dengan patok sebagai batas tanda.
"Pengadaan setelah ada permohonan dari instansi yang memerlukan tanah. Pembentukan tim untuk inventarisasi dan identifikasi untuk pemetaan dan pengukuran sekaligus pengumpulan data yuridis," katanya.
Tri menuturkan bahwa pemerintah desa maupun masyarakat yang terdampak proyek strategis nasional tersebut, diimbau untuk bersiap. Salah satunya dengan menyiapkan dokumen maupun data pendukung kepemilikan hak atas tanah yang tergusur.
"Kami harapkan masyarakat dan pemerintah desa sudah bisa menyiapkan data masing-masing, agar bisa berjalan dengan baik. Penanaman tanda batas sudah dilakukan beberapa waktu lalu," katanya.
Baca Juga
Tri mengatakan bahwa izin penetapan lokasi yang telah ditetapkan pada Juli lalu, agar bisa dipatuhi masyarakat untuk tidak mengalihkan kepemilikan tanah. Masyarakat diminta agar menjaga batas tanda sesuai trase yang telah disosialisasikan dan disepakati.
"Untuk lahan sisa jika pihak instansi yang memerlukan tanah setuju dan masyarakat setuju, nanti masyarakat akan melakukan permohonan. Terus nanti pihak penilai akan menilai dan akan diberikan kepada instansi yang memerlukan tanah. Kami kemudian melakukan sertifikasi tanah baik yang sesuai dengan trase tol atau yang sisa sisa tanah yang disepakati," katanya.
Menurutnya, proses pengukuran ditargetkan selesai kurang lebih 30 hari terhitung sejak 1 September 2020. Setelah pengukuran selesai, diharapkan akan dilanjutkan pada proses ganti untung.
"Targetnya 30 hari selesai. Nanti penyerahan dari satgas A [pengukuran dan pemetaan] dan satgas B [identifikasi dan inventarisasi benda] ke ketua pelaksana. Ketua pelaksana ke pihak apraisal untuk dinilai [ganti untungnya]," katanya.
Sementara itu, PPK Satker Jalan Tol Yogyakarta—Solo Wijayanto mengatakan bahwa yang harus diselesaikannya untuk seksi satu ini dari mulai Kartasura, Jawa Tengah, hingga Desa Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, dengan alokasi anggaran seksi satu sekitar Rp6,2 triliun.
"Yang tahun ini anggarannya yang sedang diajukan dan kalau disetujui Rp1,9 triliun yang harus bisa terserap. Kalau ini lancar semua, pengukuran, identifikasi dan inventarisasi tanahnya bisa selesai September dan Oktober tanpa kendala, November kami bisa melaksanakan pembayaran," katanya.
Wijayanto berharap untuk keseluruhan pengadaan tanah seksi satu bisa selesai paling lambat pada pertengahan 2021. "Proses pengerjaan nantinya akan ditarget rampung pada 2022," katanya.