Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecerdasan Artifisial Didorong Jadi Dasar Inovasi Indonesia

Kecerdasan artifisial menjadi salah satu upaya bagi Indonesia agar tidak hanya menjadi pasar melainkan juga mampu menjadi pemain dari revolusi industri 4.0.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro./Istimewa
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P. S. Brodjonegoro mendorong kecerdasan artifisial menjadi dasar keunggulan inovasi Indonesia di masa depan.

"Kita harus menjadikan inovasi sebagai suatu spirit, suatu semangat yang muncul di kalangan masyarakat kita. Karena hanya dengan menjadi masyarakat inovatif lah kita bisa menciptakan negara maju," kata Bambang, dikutip dari Antara, Kamis (20/8/2020).

Dia menuturkan kecerdasan artifisial di Indonesia harus bermanfaat bagi masyarakat, menciptakan efisiensi dalam perekonomian, dan menjadi dasar keunggulan inovasi di masa depan.

Hal itu disampaikan Bambang saat menjadi pembicara dalam seminar virtual yang diinisiasi oleh Asosiasi Big Data & AI (ABDI) dengan tema "Strengthening Research & Innovation with AI to Foster Economic Recovery", Rabu (19/8/2020).

Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN mengapresiasi setiap inisiatif yang dilakukan agar kecerdasan artifisial dapat mewarnai berbagai sektor di Indonesia. Kecerdasan artifisial menjadi salah satu upaya bagi Indonesia agar tidak hanya menjadi pasar melainkan juga mampu menjadi pemain dari revolusi industri 4.0.

"Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar dari revolusi industri ke-4, Indonesia harus bisa menjadi pemain. Salah satunya pemain dalam kecerdasan artifisial," ujarnya.

Dia mengemukakan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan inovasi mampu mengantarkan Indonesia dalam menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki.

"Ekonomi kita tidak boleh hanya bergantung kepada ekstraksi sumber daya alam, baik itu hasil pertanian maupun hasil tambang, tetapi dengan sentuhan teknologi dan sentuhan ilmu pengetahuan, kita harus menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang kita miliki," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper