Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) berharap kasus ambruknya pekerjaan proyek jalan tol Cibitung-Cilincing di seksi IV Marunda, Jakarta Utara tidak berulang ke depannya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia Krist Ade Sudiyono menyatakan harapannya agar kejadian ini hanya sebuah musibah.
"Mudah-mudahan ini hanya musibah. Saya sangat yakin, kita semua tidak mengharapkan kondisi ini terjadi. Semoga jadi pembelajaran kita untuk selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan kerja dalam pelaksanaan proses konstruksi semua proyek infrastruktur ke depan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/8/2020).
Ade mengaku mekanisme terkait dengan rancang bangun proyek infrastruktur, terutama jalan tol di Indonesia sudah berjalan dengan baik.
Kementerian PUPR, melalui Ditjen Bina Marga maupun Bina Konstruksi sudah menyiapkan berbagai regulasi, mulai dari sisi perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan pelaksanaan proyek di lapangan.
Kemudian koordinasi di setiap tahapan juga selalu dijalankan untuk upaya-upaya preventif maupun tindakan dan review atas kejadian kejadian khusus di lapangan.
Baca Juga
"Saya kira, untuk saat ini yang lebih penting adalah menjaga agar kejadian serupa tidak terjadi kembali dimanapun proyek infrastruktur yang sedang berjalan," ujarnya.
Sebelumnya PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) menyatakan perseroan akan menangani kejadian ambruknya pekerjaan pengecoran jalan tol Cibitung-Cilincing Jakarta Utara, tepatnya di Seksi IV Kelurahan Marunda.
Thorry Hendrarto, Direktur Utama PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) menyatakan kejadian pada saat pengecoran terjadi pada 16 Agustus 2020. Kejadian tersebut berada di Seksi IV Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan kontraktor untuk segera memperbaiki prosedur kerja agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang sama di kemudian hari. Kami secara ketat akan terus mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar target penyelesaian konstruksi dapat terpenuhi," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (18/8/2020).
Dia menambahkan penyebab utama kejadian tersebut saat ini sedang di evaluasi oleh PT Waskita Beton Precast selaku kontraktor, dan pimpinan proyek dari PT CTP.