Bisnis.com, JAKARTA - Outlook pertumbuhan ekonomi tahun 2020 direvisi sebagai imbas dari jebloknya kinerja ekonomi pada kuartal II/2020 yang tercatat minus 5,32 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa revisi outlook pertumbuhan dilakulan guna merespons kinerja ekonomi yang mengalami tekanan cukup berat akibat pandemi Covid - 19.
"Perkiraan pertumbuhan untuk tahun 2020 tadinya minus 0,4 persen - 2,3 persen direvisi menjadi minus 1,1 persen - 0,2 persen," kata Sri Mulyani, Jumat (14/8/2020).
Baca Juga
Sri Mulyani menambahkan ketidakpastian masih akan terus menghantui kinerja ekonomi sampai tahun depan. Meskipun ada prediksi bahwa ekonomi akan berangsur membaik.
Pemulihan ekonomi menurutnya, sangat tergantung dengan efektivitas penanganan Covid-19, ketersediaan atau penemuan vaksin, RUU Omnibus Law, hingga reformasi anggaran.
"Dengan ketidakpastian ini kami akan menggunakan instrumen secara maksimal," tegasnya. Sementara itu, pemerintah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,5 persen-5,5 persen pada 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel