Bisnis.com, JAKARTA--Sumatra Selatan (Sumsel) digadang menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang Piala Dunia U-21 pada 2021. Kendati, provinsi tersebut masih dihadapkan pada persoalan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla yang kerap terjadi setiap tahun.
Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Dody Usodo mengatakan bahwa dibutuhkan sinergitas antarpemangku kepentingan dalam upaya menanggulangi bencana karhutla.
Menurut Dody, bentuk sinergitas itu juga sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap upaya antisipasi penanggulangan bencana karhutla.
"Mulai dari bentuk sinergitas manajemen hingga persoalan teknis di lapangan," katanya dalam keterangan tertulis Kamis (6/8/2020).
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Dody Ruswandim mengatakan semua pihak terutama pemerintah harus waspada agar jangan sampai asap yang diakibatkan karhutla makin memperparah kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
"Memadamkan api memerlukan biasa besar. Untuk itu pemantauan dan patroli harus terus ditingkatkan. Melalui BNPB, pemerintah telah menyiapkan Dana Siap Pakai (DSP) yang dapat digunakan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di daerah rawan karhutla,"tambanya.
Baca Juga
Provinsi Sumsel telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Karhutla terhitung 20 Mei-31 Oktober 2020. Selain itu, provinsi juga membentuk Pos Komando Satuan Tugas Siaga Darurat Bencana Asap Akibat Karhutla di Provinsi Sumsel.
Asdep Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK Iwan Eka menambahkan Kemenko PMK sangat mengapresiasi kesiapsiagaan Provinsi Sumsel dalam penanggulangan karhutla dengan strategi pembentukan Satgas Siaga Darurat Bencana Asap, gelar personil dan peralatan serta penindakan dalam upaya pencegahan karhutla.