Bisnis.com, JAKARTA - Bandar Udara Andi Jemma/Masamba di Sulawesi Selatan ditutup mulai 14 Juli 2020 sampai dengan 29 Juli 2020 pukul 07.59 Wita karena banjir.
Hujan lebat yang mengguyur dan mengakibatkan banjir bandang di wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020), membuat sejumlah fasilitas di Bandar Udara Andi Jemma Masamba terendam lumpur. Hal ini berdampak pada lumpuhnya operasional penerbangan.
Berdasarkan informasi yang diterima Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, operasional penerbangan pesawat perintis penumpang dan kargo tidak dapat beroperasi sesuai dengan NOTAMN No C0708/20 perihal Penutupan Bandar Udara Andi Jemma/Masamba.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto, telah menginstruksikan Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah V Makassar untuk berkoordinasi dalam membantu penanganan di Bandar Udara Andi Jemma.
“Kami menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang terjadi. Bantuan dan koordinasi sangat penting dilakukan, apalagi jika ada karyawan ataupun keluarganya yang menjadi korban, beberapa Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) juga standby dalam rangka dukungan penanganan bencana tersebut,” katanya melalui siaran pers pada Selasa (14/7/2020).
Untuk penanganan, Ditjen Hubud juga memiliki Tim Quick Respon berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 16 Tahun 2019 tentang Tim Cepat Tanggap (Quick Respon Team) Operasional Penerbangan Pasca Bencana Alam yang memberikan bantuan teknis bahkan jika dibutuhkan akan terjun langsung ke lokasi terjadinya bencana.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Andi Jemma, Mohammad Sabu menuturkan, banjir bandang terjadi pada Subuh dini hari yang sebelumnya disertai hujan deras. Banjir mengakibatkan runway dipenuhi lumpur, pagar bandara rusak, dan rumah dinas juga turut terendam lumpur.
"Para pegawai mengungsi di kantor bandara yang lokasinya lebih tinggi, untuk apron tidak terdampak, sehingga pesawat yang terparkir aman dari lumpur," tutur Sabu.
Sabu menambahkan, terus melakukan koordinasi dengan stakholder terkait dalam penanganan musibah bencana banjir bandang. Secara bertahap mulai dilakukan pembersihan lumpur yang menggenangi runway sambil menunggu air surut.