Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Pastikan Lahan PTPN IX di Batang Siap Fasilitasi Relokasi Pabrik Global

Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang akan dilakukan dalam tiga fasem dimana . fase pertama berada di lahan seluas 450 hektare milik PTPN IX.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan dalam acara 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan dalam acara 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Batang, Jawa Tengah siap untuk mewadahi kebutuhan relokasi sejumlah pabrik perusahaan global ke Indonesia.

“Lokasi ini sangat prima, memang satu kepemilikan di bawah PTPN IX jadi ke depan tidak akan ada isu nanti untuk relokasi ataupun mandeknya perizinan,” katanya, Selasa (30/6/2020).

Dia menyampaikan bahwa pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang tersebut akan dilakukan dalam tiga fase. Fase pertama pengembangan dilakukan terhadap lahan dengan luasan 450 hektare milik PTPN IX.

Pengembangan ini juga akan diikuti dengan penyelesaian ruas jalan tol Cilacap—Yogyakarta dan penyediaan kebutuhan air untuk industri oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Di sisi lain, dia memastikan BUMN seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina (Persero) akan turut serta untuk menyediakan fasilitas energi.

“Kami mengundang daripada Direksi BUMN yang nanti akan bertanggung jawab atas listrik ada PLN, sedangkan Pertamina untuk gasnya. Hal ini kita lakukan supaya targetnya bisa sesuai dengan target 6 bulan ke depan,” jelasnya.

Dia menyatakan bahwa pengembangan kawasan ini diharapkan dapat mengintegrasikan kawasan industri yang ada di Jawa Tengah saat ini, khususnya di Brebes dan Kendal. Selain itu, pengembangan ini akan terintegrasi dengan Kawasan Pariwisata Borobudur.

Dalam konteks yang lebih luas, pengembangan ini juga ditujukan untuk menjadikan Jawa sebagai sentra manufaktur di Indonesia. Saat ini, Jawa sudah memiliki kawasan industri lainnya di Cikarang, Jawa Barat dan Gresik, Jawa Timur.

“Tentu yang terpenting bagaimana konsolidasi kawasan di Jateng ini menjadi super hub untuk manufaktur ke depan,” ujarnya.

Dia juga menyatakan akan berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk memastikan rencana relokasi sejumlah pabrik ke Indonesia dapat berjalan lancar.

Menurutnya, setelah BKPM menyusun proposal pembangunan ekosistem investasi untuk mitra strategis, pihaknya akan mengambil langkah proaktif dengan mengadakan kunjungan langsung ke negara tersebut.

“Terakhir saya juga ingin memohon dukungan kepada pihak lain yang terlibat untuk mencurahkan segala potensi yang dimiliki dalam proyek yang dimiliki Kawasan Industri Terpadu Batang,” ucapnya.

Sejauh ini BKPM mencatat ada tujuh perusahaan yang siap merelokasi pabriknya ke Indonesia, yakni PT Meiloon Technology (Taiwan), PT Sagami Indonesia (Jepang), PT CDS Asia (Amerika Serikat), PT Kenda Rubber Indonesia (Taiwan), PT Denso Indonesia (Jepang), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Jepang, dan PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan).

Selain tujuh perusahaan itu, masih ada 17 perusahaan lain yang sudah menyatakan minatnya merelokasi pabrik ke Indonesia. Potensi investasi dari 17 perusahaan ini mencapai US$37 miliar. Proses relokasi sudah mencapai 60 persen—70 persen.

Salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia salah satunya adalah LG Chemical. Potensi investasi perusahaan ini mencapai US$9,8 miliar dan berpotensi menyerap tenaga kerja 14.000 orang.

Di luar itu BKPM memetakan terdapat 119 perusahaan lain yang berpotensi menjadi mitra investasi di Indonesia. Potensi investasi ini mencapai US$41,4 miliar, dengan potensi serapan tenaga kerja mencapai 162.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper