Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara KKP Tangani Sampah Plastik di Laut

Pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut sebanyak 70 persen pada tahun 2025.
Penyelam mengumpulkan botol-botol bekas di dasar laut saat melakukan aksi besih sampah bawah laut dalam rangka menyambut peringatan Hari Bumi, di Kupang, NTT, Jumat (21/4)./Antara-Kornelis Kaha
Penyelam mengumpulkan botol-botol bekas di dasar laut saat melakukan aksi besih sampah bawah laut dalam rangka menyambut peringatan Hari Bumi, di Kupang, NTT, Jumat (21/4)./Antara-Kornelis Kaha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan penanganan sampah plastik di laut membutuhkan kerja sama semua pihak. Sejauh ini, KKP telah melakukan sejumlah inovasi guna menekan jumlah sampah di laut.

Aryo Hanggono, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP mengatakan untuk menangani permasalahan sampah plastik, pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut sebanyak 70 persen pada tahun 2025.

“Tantangan terbesar dari inovasi penanganan sampah adalah mengubah perilaku diri sendiri. Bagaimana kita mengurangi sampah plastik yang tidak bisa 100 persen hilang dari kehidupan, tetapi kita harus bijak dalam penggunaanya,” ujar Aryo dalam keterangan resmi, Jumat (12/6/2020).

Muhammad Yusuf, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) menambahkan sekitar 80 persen sampah yang masuk ke laut berasal dari daratan yang 30 persen diantaranya merupakan sampah plastik.

Menurutnya, terdapat sektor-sektor yang akan terdampak akibat sampah plastik di laut seperti pariwisata, lingkungan dan kehidupan bawah laut serta kesehatan manusia juga menjadi terancam.

Dia menuturkan dalam penanganan sampah laut, KKP terus melakukan inovasi seperti mengembangkan public private partnership di Labuan Bajo dan Nusa Lembongan, uji coba penanganan sampah alat penangkap ikan di Pekalongan, penelitian pola sebaran sampah laut, kajian kerentanan pesisir akibat sampah laut, dan kajian risiko keamanan produk perikanan.

“Selain itu, KKP terus melakukan penyadartahuan terhadap risiko sampah plastik dalam program Gerakan Cinta Laut [Gita Laut], tetapi upaya tersebut masih belum cukup. Diperlukan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak,” ujarnya.

Yusuf menuturkan saat ini terdapat beberapa inovasi teknologi pengelolaan sampah yang dapat dikembangkan, seperti pengelolaan botol plastik dan sampah plastik menjadi bahan untuk aspal jalan. Oleh sebab itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk terus berinovasi agar laut lestari.

“Masyarakat harus berinovasi untuk menjaga laut agar tetap bersih, ikan sehat, dan masyarakat sejahtera, sesuai dengan tema Hari Laut Sedunia,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper