Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jangan Keliru, Ini Konsep Pengembangan TOD yang Benar

Saat ini, banyak pengembang properti yang mengklaim bahwa proyeknya berkonsep TOD, tetapi klaim itu tak serta menjamin konsep tersebut memang benar-benar TOD.
Satu rangkaian KRL Commuterline melintasi pembangunan rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi atau 'Transit Oriented Development' (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Pemerintah menggalakkan pembangunan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi umum (TOD) di sejumlah stasiun sebagai salah satu solusi penyediaan perumahan sekaligus upaya mengurangi kemacetan lalu lintas./Antara
Satu rangkaian KRL Commuterline melintasi pembangunan rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi atau 'Transit Oriented Development' (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, Kamis (9/1/2020). Pemerintah menggalakkan pembangunan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi umum (TOD) di sejumlah stasiun sebagai salah satu solusi penyediaan perumahan sekaligus upaya mengurangi kemacetan lalu lintas./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini, banyak pengembang properti yang mengklaim bahwa proyeknya berkonsep transit oriented development (TOD) atau menempel dengan stasiun. 

Namun, konsultan properti dari Colliers International Indonesia menyoroti bahwa klaim itu tak serta menjamin bahwa pengembangan konsep tersebut memang benar-benar TOD. Director Advisory Service Colliers International Indonesia Monica Koesnovagril mengatakan bahwa konsep TOD memang diartikan berorientasi transit yang dekat dengan simpul transportasi. 

Menurutnya, jarak ideal atau radius dari simpul transportasi dengan hunian menjadi poin penting dalam pengembangan TOD mengingat tujuan utama TOD adalah meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi. Dalam catatannya, jarak ideal antara stasiun dengan hunian adalah mencapai 400 meter sampai dengan 800 meter sehingga lebih efisien.

"Jadi konsep dan tujuan utama TOD itu adalah meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi supaya dengan kendaraan umum itu tak perlu lagi disambung dengan ojek dan segala macam," katanya pada Bisnis.com, Selasa (9/6/2020). 

Monica mengatakan bahwa dalam pengembangan berkonsep TOD, penting juga untuk memperhatikan dukungan jaringan transportasi massal seperti perencanaan untuk pejalan kaki atau sepeda. Selain itu, perlu juga didukung oleh fasilitas komersial, hotel atau gedung perkantoran.

"Nah, kalau dibilang apakah banyak yang salah kaprah? Itu harus kita lihat satu-satu, kadang-kadang orang akhirnya seperti TAD (transit Adjacent development) jadi gak benar-benar di stasiunnnya, tapi hanya dekat saja," kata dia.

Saat ini, kata dia, pengembangan TOD di Indonesia kebanyakan belum beroperasi. Selain itu, kepemilikan lahan yang dekat dengan simpul transportasi seperti kereta juga sebagian besar dimiliki oleh pemerintah dengan pengembangan target menyasar kalangan menengah hingga menengah ke bawah.

"Memang yang sudah dibangun adalah kelas-kelas itu. Seperti Rusunawa, Rusunami yang menempel dengan stasiun," kata dia.

Dalam catatan Bisnis.com, BUMN merupakan perusahaan yang paling gencar berekspansi dalam pembangunan properti berkonsep TOD di sejumlah daerah. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. melalui anak usahanya PT Adhi Commuter Properti, misalnya, siap menggarap 12 proyek berkonsep TOD di Jabodetabek hingga 2024.

Sementara itu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. melalui PT Wika Realty juga berencana menggarap sedikitnya lima proyek TOD termasuk di Ciwalini, Bandung Barat, sejalan dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang tengah digarap PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper