Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Jatuh, Pilot Lapor Mesin Pakistani Airlines Kehilangan Daya

Kecelakaan pesawat di Karachi menjadi insiden kedua dalam empat tahun terakhir.
Petugas penyelamat memadamkan puing-puing yang terbakar di lokasi kecelakaan, di Karachi, pada 22 Mei/Bloomberg - AFP vi Getty Images/Asif Hassan
Petugas penyelamat memadamkan puing-puing yang terbakar di lokasi kecelakaan, di Karachi, pada 22 Mei/Bloomberg - AFP vi Getty Images/Asif Hassan

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pilot melaporkan dua mesin pesawat Pakistani International Airlines (PIA) kehilangan daya sebelum menabrak perumahan di Karachi, Pakistan.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (23/5/2020), kecelakaan pesawat jenis Airbus SE A320 itu menewaskan 97 penumpang. Dua orang dalam pesawat sempat melaporkan kehilangan daya pada mesin sebelum pesawat menghujam daratan.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Provinsi, Meeran Yousuf mengatakan ada dua penumpang yang selamat, salah satunya Zafar Masud, Presiden Bank of Punjab.

"Ada api di mana-mana, dan semua orang berteriak setelah kecelakaan itu. Saya membuka sabuk pengaman saya, dan menuju ke arah cahaya," Muhammad Zubair, korban lainnya, yang duduk di deretan kedelapan, mengatakan pada siaran televisi lokal.

Kecelakaan pesawat itu terjadi saat Pakistan memasuki masa libur Idulfitri. Banyak warga pergi ke Festival Muslim yang digelar setiap tahun untuk memanfaatkan waktu libur.

Tak hanya penumpang, kecelakaan itu juga menimbulkan korban di lingkungan perumahan. Sedikitnya 25 unit rumah terhantam pesawat Pakistani Airlines. Rumah-rumah tersebut telah dibersihkan dan penduduk telah berlindung di berbagai tempat.

Penerbangan PK 8303 bertolak dari Lahore membawa 91 penumpang dan delapan kru. Tayangan televisi menunjukkan mobil dan rumah terbakar di lingkungan dekat bandara. Pesawat A320 yang jatuh pertama kali melayani penerbangan pada 2004 dan dioperasikan oleh Pakistani Airlines pada 2014.

Kecelakaan ini adalah yang kedua kali terjadi dari maskapai penerbangan milik negara dalam empat tahn terakhir. Saat itu Ketua PIA mengundurkan diri di akhir 2016 ssetelah kecelakaan pesawatt ATR 42 merenggut 47 orang.

Di media sosial Twitter, Perdana Menteri Imran Khan mengatakan akan segara melakukan penyelidikan atas insiden ini. Dia mengaku terkejud dan sedih atas kecelakaan tersebut. "Penyelidikan akan berlangsung, mohon doa dan belasungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper