Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pada seluruh pemerintah daerah bergegas menyiapkan diri untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang dari rencana relokasi pabrik Amerika Serikat dan Jepang dari China.
Agus menyebut dua negara itu terbukti memiliki kemampuan manufaktur yang besar. Alhasil, adanya kebijakan insentif dari pemerintah setempat bagi pabrikan yang mau mengangkat kakinya dari China menjadi hal sangat penting ke depannya.
"Namun yang perlu dilihat kabar ini tentu juga didengar berbagai negara-negara tetangga seperti India, Malaysia, Vietnam untuk selanjutnya mereka turut mempersiapkan diri," kata Agus dalam pembukaan Bimbingan Teknis bagi Aparatur Industri di Indonesia, Selasa (19/5/2020).
Agus menilai AS dan Jepang pasti akan melihat kompetensi dari setiap negara yang akan dijadikan tujuan relokasi. Untuk itu, pemerintah pusat dalam hal ini meminta setiap Pemda turut mampu menangkap peluang agar tidak ketinggalan kereta.
Menurut Agus, pemerintah pusat sudah menyusun berbagai upaya untuk membantu proses relokasi pabrik ke depan. Adapun salah satu yang akan dilakukan yakni lobi baik pada pemerintah AS dan Jepang serta langsung pada perusahaan-perusahaan yang akan melakukan relokasi.
"Karena ini kami anggap penting maka kami juga akan langsung lakukan lobi baik pada pemerintah termasuk perusahaannya supaya masuk ke Indonesia," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, pelaku usaha menilai setiap rencana relokasi industri ke Indonesia tentunya akan menguatkan daya saing juga meningkatkan interkonektivitas supply chain dalam jangka panjang.
Setelah Amerika Serikat, kini terbaru Jepang merencanakan akan melakukan relokasi pabrik senilai US$2,2 miliar dari China ke negara lain. Indonesia pun dianggap sebagai salah satu negara berpotensi menerima perpindahan tersebut.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani mengatakan saat ini pemerintah Jepang memang sudah mempersiapkan dana insentif US$218,6 juta kepada korporasi jepang yang merealokasikan pabriknya di negara lain.
Untuk dapat melancarkan proses realokasi tentu pertama-tama persiapan lahan perlu dilaksanakan, tidak hanya itu saja secara berbarengan sangat penting bagi pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi Indonesia.
"Terutama dengan turunnya angka investasi PMA ke Indonesia, sudah sebaiknya pemerintah harus melakukan reformasi ekonomi yang harus dilakukan secara lebih serius dan lebih cepat terutama di pandemi ini," katanya kepada Bisnis, Minggu (17/5/2020).