Bisnis.com, JAKARTA — Perilaku konsumen makin kritis dalam mencari properti idamannya sehingga mendorong pengembang mengeluarkan produk terbaiknya secara berkualitas.
Direktur ERA Indonesia Aan Andriani mengatakan bahwa perilaku konsumen saat ini lebih kritis dalam membandingkan produk properti sebelum memutuskan untuk membelinya.
"Buyer sekarang saya perhatikan lebih kritis, mereka sering membandingkan. Mau beli produk primer tanya siapa pengembangnya, nanti dibangun enggak," katanya dalam diskusi virtual, Senin (18/5/2020).
Dengan kecenderungan perilaku seperti itu, kata Aan, agen properti selalu akan merekomendasikan proyek yang memang berkualitas, berkredibilitas, dan berkonsep demi terpenuhinya keinginan konsumen.
Berkaitan dengan virus corona atau Covid-19, Aan mengakui terjadi penurunan penjualan terutama di Jabodetabek. Hanya saja, penurunan penjualan tersebut bukan berarti tak ada peluang.
"Tetap ada peluang, terlebih beli properti sekarang harganya menurun dalam artian dapat diskon. Selain itu, fleksibel dari jangka waktu pembayaran," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder of Cava Property Reynolds Darmadi menyatakan bahwa permintaan pasar properti pada kondisi sekarang lebih mengarah ke subsektor residensial dengan harga di bawah Rp1 miliar.
Menurut dia, permintaan properti memang melemah apalagi sejak adanya pembatasan sosial berskala besar. Hanya saja, lambat laun permintaan rumah sedikit mengalami peningkatan.
Hal ini terjadi mengingat rumah merupakan kebutuhan pokok dan tak bisa ditunda khususnya bagi pasangan muda yang dari tahun sebelumnya telah mempersiapkan dana untuk membeli rumah idaman.
"Calon pembeli juga tahu bahwa sekarang adalah saat yang tepat [membeli rumah]. Sementara developer berlomba-lomba mengakomodasi calon pembeli dengan diskon atau cara bayar fleksibel yang mungkin belum pernah ditawarkan sebelumnya," katanya.
Lagi pula, kata Reynolds, calon konsumen juga saat ini tak mengalami kendala dalam pencarian properti mengingat maraknya pemasaran secara digital. Saat ini, pengembang lebih mudah, cepat, dan efisien dalam penyampaian informasi ke konsumen meskipun tak bertatap muka secara langsung.
Terlebih, sebagian pengembang juga menyediakan media tur virtual untuk memperkenalkan produknya ke calon konsumen di tengah terbatasnya sarana pemasaran secara konvesional.
"Namun,yang terpenting adalah keputusan untuk membeli, virtual tur itu sangat berguna. Dengan virtual reality kita lihat langsung sudah bisa memberi efek besar [untuk] memutuskan pembelian. Namun, tetap yang paling penting adalah kepercayaan," ujarnya.