Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: Sebagian Masyarakat Masih Ngotot Ingin Mudik

Kementerian Perhubungan melaporkan sebagian masyarakat masih ada yang berkeinginan untuk mudik pada Idulfitri tahun ini meskipun sedang ada pandemi Covid-19.
Calon penumpang berjalan menuju bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di area pemberangkatan terminal Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Calon penumpang berjalan menuju bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di area pemberangkatan terminal Pulo Gebang, Jakarta, Selasa (21/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melaporkan sebagian masyarakat masih ada yang berkeinginan untuk mudik pada Idulfitri tahun ini meskipun sedang ada pandemi Covid-19.

Hal tersebut terungkap dalam survei yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang) Kemenhub. Dari hasil survei tersebut diketahui sebagian masyarakat akan tetap bersikeras mudik kendati pemerintah melakukan intervensi dengan berbagai kebijakan atau keputusan tidak mudik.

"Kami telah melakukan lima kali survei dengan cara daring dan home interview dengan hasil survei daring (online) kedua diperoleh potensi awal pemudik 56 persen tidak mudik, tujuh persen sudah mudik, dan 37 persen akan mudik,' kata Kepala Balitbang Kemenhub Umiyatun Hayati Triastuti, Sabtu (16/5/2020).

Dia menambahkan tujuh persen ini seperti mahasiswa, anak-anak kost yang sudah mudik duluan atau orang yang sudah bekerja dari rumah (work from home). Setelah adanya intervensi kuesioner kebijakan imbauan tidak mudik, potensi berubah menjadi 80 persen tidak mudik dan 13 persen bersikeras untuk mudik.

Pihaknya menuturkan hasil survei home interview kedua diperoleh potensi respons awal pemudik 68 persen tidak mudik dan 24 persen akan mudik. Adapun, sebanyak 24 persen ini mereka yang masih mengupayakan lewat jalan tikus atau asisten rumah tangga yang merengek pulang karena diancam oleh keluarganya di kampung.

Umiyatun mengatakan pihaknya terus memantau dan mengevaluasi data-data di lapangan karena sangat dinamis. Selain itu, arus balik juga perlu diantisipasi dengan adanya manajemen lalu lintas, seperti berupa lawan arus (contra flow), atau satu arah (one way) jika diperlukan, memperketat pengawasan da pengendalian transportasi, serta melakukan tes Covid-19 bagi pada masyarakat yang melakukan perjalanan balik.

Pemerintah pusat telah menyiapkan strategi, yakni mengkoordinasikan seluruh perangkat keamanan pemerintah daerah guna pengamanan akses keluar masuk wilayah zona merah.

Kemudian, menetapkan regulasi atau petunjuk teknis pembatsan lalu lintas dan pengamanan sarana dan prasarana transportasi serta bekerja sama dengan pemda dalam menyusun strategi stimulus bagi angkutan transportasi yang masih beroperasi secara terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper