Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Zaman BLBI hingga Tsunami, BPK: Mitigasi Krisis Pemerintah Tidak Prudent

BPK menilai mitigasi kontrol pemerintah dalam krisis tidak prudent
Ketua BPK Agung Firman Sampurna (kiri) dan Jaksa Agung  Sanitiar Burhanuddin (tengah) memberikan penjelasan mengenai kerugian negara dalam kasus PT Jiwasraya. Mereka memberikan keterangan di Gedung Kejaksaan Agung pada Senin (9/3/2020)./Bisnis-Sholahuddin Al Ayyubi
Ketua BPK Agung Firman Sampurna (kiri) dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin (tengah) memberikan penjelasan mengenai kerugian negara dalam kasus PT Jiwasraya. Mereka memberikan keterangan di Gedung Kejaksaan Agung pada Senin (9/3/2020)./Bisnis-Sholahuddin Al Ayyubi


Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta pemerintah agar berhati-hati dalam membelanjakan anggaran penanganan Covid-19 mengingat historis mitigasi kontrol krisis yang kurang kuat.

Wakil Kepala BPK Agus Joko Pramono mengungkapkan BPK mencatat krisis-krisis yang terdahulu meninggalkan permasalahan yang umumnya disebabkan oleh sejumlah isu internal dan sistem kontrol yang belum terbentuk dengan baik.

"Mitigasi kontrol pemerintah dalam krisis tidak prudent. Ini sudah kami sampaikan ke pemerintah," tegas Agus dalam media workshop BPK, Senin (11/5/2020).

Menurut Agus, mulai dari zaman BLBI, Bank Century, tragedi Tsunami hingga Jiwasraya menunjukkan jejak tersebut. Umumnya, lanjut Agus, temuan BPK selalu menyoroti masalah pelaksanaan anggarannya. "Dari dulu, permasalahannya bukan pada anggarannya, tapi masalah pelaksanaan anggarannya."

Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah membuat anggaran penanganan Covid-19 dengan sebaik mungkin dengan mitigasi alasan-alasan tertentu serta pelaksanaannya.

Agus menegaskan BPK tidak akan melonggarkan pengawasan terhadap instansi pemerintah ketika ada pandemi saat ini. Standar kehati-hatian (prudentiality) dan keadilan (fairness) BPK tidak dikurangi.

"Kontrol dibuat dan disesuaikan dalam keadaan bencana bukan untuk memberatkan secara administratif. Ini untuk mencegah tidak terjadinya penyelewengan di saat krisis," kata Agus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper