Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) telah melayani hingga 5.700 orang pekerja migran Indonesia (PMI) dan anak buah kapal (ABK) yang menjalani proses penerbangan repatriasi melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin telah berkoordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pihak stakeholders dalam hal ini Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pemerintah daerah asal pekerja, berbagai Kementerian dan Lembaga, serta pihak-pihak lainnya untuk memastikan proses pemulangan WNI berjalan lancar.
"Sejak 2 Maret 2020 hingga 1 Mei 2020, sekitar 5.700 orang PMI dan ABK telah tiba di Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Awaluddin dalam siaran pers yang dikutip, Senin (4/5/2020).
Dia memastikan kelancaran pelayanan penerbangan repatriasi WNI di bandara yang berkode CGK di masa pandemi Covid-19. Bandara tersebut selalu bersiaga 24 jam untuk melayani penebangan repatriasi dan menyambut kepulangan WNI di Tanah Air.
Pihaknya menuturkan penerbangan repatriasi WNI merupakan penerbangan yang diperbolehkan beroperasi di wilayah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan zona merah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri tahun 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Awaluddin menjelaskan penerbangan repatriasi ini umumnya dilakukan untuk mengantar pulang WNI dari suatu negara. Adapun, negara tersebut telah memberlakukan pelarangan penerbangan komersial atau memang sudah sulit/tidak ada penerbangan komersial karena satu dan lain hal.
Baca Juga
Selain menjadi tujuan utama penerbangan repatriasi WNI, lanjutnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga menjadi titik pusat kedatangan kargo dan logistik berupa bantuan alat-alat kesehatan. Seluruh proses dipastikan lancar dan mematuhi protokol pandemi Covid-19.