Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbongkar! Garuda Indonesia Klaim Ada Mafia Umrah

Sebelumnya mereka harus memesan tiket melalui agen perjalanan tertentu yang menjadi perantara dengan Garuda.
Calon Jamaah Umroh meninggalkan bandara setelah mendapat kepastian gagal berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Calon Jamaah Umroh meninggalkan bandara setelah mendapat kepastian gagal berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) memastikan saat ini sudah tidak ada lagi praktik mafia dalam penerbangan umrah karena pemesanan tiket bisa dilakukan secara langsung.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan sebelumnya agen perjalanan yang melayani haji dan umrah sempat merasa kesulitan karena tidak dapat memesan tiket langsung ke maskapai. Mereka harus memesan tiket melalui agen perjalanan tertentu yang menjadi perantara dengan Garuda.

"Di umrah tidak ada mafia, strateginya dulu hanya ke beberapa agen saja, itu sesuatu yang nampaknya tidak diminati oleh agen travel yang lain. Ketika jual ke agen tersebut kami menjual di bawah biaya kami, sehingga mengalami kerugian untuk penerbangan umrah," ujarnya dalam rapat dengar pendapat melalui konferensi video dengan Komisi VI DPR, Rabu (29/4/2020).

Irfan mengatakan saat ini seluruh agen travel umrah dan haji dapat langsung memesan tiket ke Garuda Indonesia tanpa perlu melalui perantara agen travel lainnya sejak lama.

Dia menegaskan dalam bisnis travel haji dan umrah saat ini tidak ada yang dirugikan, di tengah pandemi corona. Seluruh tiket bisa di jadwalkan ulang dan tidak perlu lagi ada uang jaminan yang disimpan.

Kendati demikian, pihaknya mengaku dampak terbesar pada masa pandemi Covid-19 adalah saat pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan layanan umrah.

Irfan mengatakan sebagian besar kinerja pada kuartal I/2020 dipengaruhi oleh penutupan penerbangan ke China. Total perseroan memiliki 13 rute penerbangan per pekan yang harus ditutup ke Negeri Tirai Bambu.

"Impact sangat besar saat penutupan [Arab] Saudi menghentikan umrah. Ada 10 hari terbang ke Jeddah dan Madinah, berangkat kosong pulang penuh," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper