Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lockdown di Inggris, Penjualan Hunian US$102 Miliar Tertahan

Sebanyak 373.000 rumah yang siap dijual dan selesai dibangun antara April dan Juni batal ditransaksikan.
Suasana jalan Thames yang sepi di London, Inggris, Kamis (9/4/2020). Saat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di unit perawatan kritis karena Covid-19, sejumlah pejabat menyusun rencana untuk memperpanjang masa lock down untuk mengendalikan krisis karena virus corona. Bloomberg/Simon Dawson
Suasana jalan Thames yang sepi di London, Inggris, Kamis (9/4/2020). Saat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di unit perawatan kritis karena Covid-19, sejumlah pejabat menyusun rencana untuk memperpanjang masa lock down untuk mengendalikan krisis karena virus corona. Bloomberg/Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA – Aturan lockdown yang diterapkan di Inggris membuat penjualan rumah senilai US$102 miliar tertahan.

Portal Properti Zoopla menyebutkan bahwa aturan pemerintah yang bertujuan menahan penyebaran wabah Covid-19 tersebut menutup pasar properti di Inggris. Sebanyak 373.000 rumah yang siap dijual dan selesai dibangun antara April dan Juni batal ditransaksikan.

Zoopla juga menyebutkan bahwa jumlah hunian yang selesai dibangun tahun ini hanya akan ada separuh dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara itu, jumlah pengunjung pancari rumah di Zoopla sendiri juga turun hingga 70 persen pada Maret.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sudah kembali bekerja pekan ini dan mengatakan bahwa Inggris sudah mulai melewati puncak wabah. Namun, dirinya tetap meminta agar warganya membatasi pergerakan sampai puncak gelombang kedua terlewati.

Para ilmuwan di sana juga telah memberi pilihan untuk mulai menarik aturan pembatasan sosial dengan detail aturan yang baru akan dikeluarkan pekan depan. Ada kemungkinan besar bahwa Inggris akan segera memulai kembali perekonomiannya.

“Kabar baiknya adalah jumlah total properti yang terjual hanya turun 4 persen dari jumlah yang didaftarkan pada awal Maret, karena tidak ada penjual yang menarik propertinya dari listing,” tulis Zoopla sebagaimana dilansir Bloomberg, Selasa (28/4/2020).

Data tersebut diharapkan bisa menimbulkan kembali kepercayaan diri pasar sehingga bisa segera rebound setelah aturan pembatasan sosial ditiadakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper