Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keuangan PLN Terselamatkan, Diskon Listrik Pakai Uang Negara

Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini mengatakan kebijakan stimulus listrik ini biayanya berasal dari negara sehingga saat ini perusahaan menalangi terlebih dahulu.
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) lega kebijakan pemberian stimulus listrik gratis untuk 450 VA dan diskon 50 persen pelanggan 900 VA bersubsidi menggunakan biaya negara sehingga tak merugikan perusahaan. 

Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini mengatakan kebijakan stimulus listrik ini biayanya berasal dari negara sehingga saat ini perusahaan menalangi terlebih dahulu.

"Nanti kami akan tagihkan ke negara. Kami tegaskan di sini, pemberian stimulus listrik berupaya listrik gratis untuk 450 VA dan diskon 50 persen untuk 900 VA bersubsidi adalah biaya negara," ujarnya dalam rapat kerja secara virtual dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (22/4/2020).

Oleh karena itu, stimulus keringanan listrik saat ini 450 VA dan 900 VA bersubsidi tak merugikan PLN. 

Adapun besaran anggaran yang diberikan pemerintah kepada PLN untuk pemberian stimulus keringana listrik ini sebanyak Rp3,4 triliun yang terdiri Rp2,6 triliun untuk daya 450 VA dan Rp870 miliar untuk 900 VA selama tiga bulan. 

Untuk diketahui, program listrik gratis bagi pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen bagi pelanggan 90 VA bersubsidi ini diberikan kepada 31,19 juta pelanggan dengan rincian 23,8 juta untuk 450 VA dan untuk 7,3 juta pelanggan 900 VA bersubsidi. 

Sebelumnya, PLN menyebut pemberian stimulus listrik dengan menggratiskan tarif listrik bagi pelanggan 450 volt ampere (VA) dan diskon tarif 50% bagi pelanggan 900 VA bersubsidi sudah berjalan 100 persen pada April. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper