Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat! Pertamina Catat Penjualan BBM Terendah Sepanjang Sejarah

Secara nasional terjadi penurunan permintaan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 34,6 persen per April dibandingkan dengan rata-rata penjualan pada Januari dan Februari 2020.
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (persero) membuat program khusus selama masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 untuk para pengemudi ojol. Pertamina meluncurkan layanan khusus untuk para ojol berupa cashback saldo LinkAja dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari, untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). PT Pertamina (persero) membuat program khusus selama masa darurat pandemi virus corona atau Covid-19 untuk para pengemudi ojol. Pertamina meluncurkan layanan khusus untuk para ojol berupa cashback saldo LinkAja dengan maksimal nilai Rp15.000 per hari, untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyebut telah mencatat penurunan penjualan yang paling besar sepanjang sejarah perseroan yang disebabkan pandemi virus corona atau Covid-19.

Dalam rapat dengar pendapat yang dilakukan secara jarak jauh dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memaparkan hingga April 2020 secara nasional terjadi penurunan permintaan bahan bakar minyak (BBM) sebesar 34,6 persen dibandingkan dengan rata-rata penjualan pada Januari dan Februari 2020.

“Ini situasi yang belum pernah terjadi. Jadi kalau dilihat adalah sales terendah sepanjang sejarah Pertamina. Tentu saja ini akan berdampak besar dengan operasional kilang dan sisi keuangan Pertamina,” ujarnya pada Kamis (16/4/2020).

Nicke menjelaskan, pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) disejumlah daerah menekan permintaan BBM secara nasional.

Merujuk data Pertamina, tren penjualan BBM retail 1 Maret - 14 April 2020 pada produk gasoline dan gasoil mengalami penurunan. Produk gasoline (premium - perta series) mengalami penurunan penjualan rata-rat sebesar 16,7 persen dibandingkan dengan rata-rata Januari dan Februari lalu.

Untuk produk gasoil (solar, dexlite, pertadex) mengalami penurunan rata-rata harian sebesar 8,38 persen dibandingkan dengan rata-rata harian Januari - Februari 2020.

Adapun, Pertamina mencatat permintaan BBM di Jakarta turun sebesar 59 persen, Bandung 57 persen, Makassar 53 persen, dan kota-kota lainnya yang tercatat di atas 40 persen.

Sementara itu, penurunan penjualan bahan bakar juga terjadi untuk jenis avtur, Pertamina mencatat penurunan penjualan kurang lebih 60 persen yang disebabkan pemberhentian sejumlah penerbangan oleh sejumlah maskapai.

"Selain itu BBM industri penurunannya juga sangat tajam karena sudah banyak tak beroperasi,” ungkapnya.

Untuk tren penjualan BBM korporat Pertamina dalam kurun waktu yang sama, pernjualan rata-rata harian BBM industri turun sebesar 3,18 persen dibandingkan dengan Januari - Februari 2020.

Adapun untuk penjualan aviasi termasuk transaksi concodelco rata-rata hariannya turun sebesar 45 persen dibandingkan dengan Januari - Februari lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper