Bisnis.com, JAKARTA - Sriwijaya Air Group diketahui sedang membahas upaya dan strategi maskapai dalam menghadapi dampak pandemi corona atau Covid-19 terhadap operasional bisnis penerbangan.
Kendati demikian, kegiatan operasional maskapai diklaim berjalan normal kendati ada beberapa rute penerbangan yang dibatalkan karena pemerintah setempat menutup akses masuk jalur udara.
Head of Vice President of Corporate Secretary at Sriwijaya Air Adi Willi Hanhari mengatakan penutupan rute penerbangan hanya dilakukan untuk destinasi ke Papua. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua telah menutup akses bandara setempat sejak 26 Maret 2020 hingga 14 hari kedepan.
"Kami masih beroperasi normal, hanya rute Papua saja yang berhenti beroperasi. Namun, itu juga karena [dampak kebijakan] dari pemerintah daerahnya," kata Willi kepada Bisnis.com, Senin (30/3/2020).
Dia mengaku pihak manajemen akan melakukan rapat pada hari ini untuk menentukan langkah maskapai baik dari sisi internal maupun eksternal (bagi penumpang) soal dampak dari virus corona. Di sisi lain, upaya pencegahan tetap terus dilakukan, salah satunya melakukan disinfeksi pesawat secara rutin untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jasanya.
Sebelumnya, Sriwijaya Air memutuskan membuka rute baru serta pengoperasian kembali beberapa rute (reoperate) dari dan menuju ke Makassar.
Selain membuka rute penerbangan baru Makassar-Yogyakarta (via Yogyakarta International Airport/YIA), Sriwijaya Air juga siap membuka kembali beberapa rute penerbangan yang dinilai cukup potensial, yakni Makassar-Kendari, Makassar-Balikpapan, dan Semarang-Makassar.
Tahun ini, maskapai tersebut menargetkan bisa meningkatkan pangsa pasar rute domestik untuk maskapai nasional menjadi 8 persen. Padahal, persentase pangsa pasar pada 2019 sempat turun menjadi sekitar 7 persen yang masih jauh di bawah pangsa pasar pada 2018 yang mencapai 10 persen.