Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capital Flight Akibat Corona, IMF Bakal Lakukan Direct Swap Lines

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20 pada Kamis (26/3/2020) menyepakati bantuan International Monetary Fund (IMF) kepada negara-negara di dunia, salah satunya fasilitas direct swap line.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Menkeu mengatakan pemerintah akan mewaspadai ancaman pelemahan ekonomi gara-gara wabah corona di China demi mengejar target asumsi dasar ekonomi makro di APBN 2020. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Menkeu mengatakan pemerintah akan mewaspadai ancaman pelemahan ekonomi gara-gara wabah corona di China demi mengejar target asumsi dasar ekonomi makro di APBN 2020. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasar

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan negara anggota G20 sepakat untuk bersama-sama mendorong pemulihan ekonomi dunia yang anjlok akibat wabah virus corona (Covid-19).

Salah satu poin yang disepakati pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20 pada Kamis (26/3/2020), yaitu bantuan International Monetary Fund (IMF) kepada negara-negara di dunia.

IMF menyatakan banyak negara mengalami capital flight, khususnya di emerging dan low income countries. Negara-negara tersebut akan dihadapkan pada pelemahan nilai tukar atau forex exchange.

"IMF melakukan upaya direct swap line kepada semua negara yang mengalami capital flight. Ini unprecedented dan belum pernah terjadi sebelumnya, yang tadinya [negara] tidak ada apa-apa tiba-tiba menghadapi permasalahan kurs dan likuiditas," ujarnya seperti dikutip dari siaran YouTube Setkab RI, Jumat (27/3/2020).

Dia menuturkan seluruh dunia, khususnya negara anggota G20, bersama-sama menggelontorkan stimulus fiskal dan moneter untuk mengurangi dampak resesi global.

Menurutnya, pemerintah Indonesia sudah menerapkan hal tersebut dengan cara melakukan realokasi APBN 2020 untuk mendukung pencegahan dan penyebaran virus Covid-19.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan seluruh negara juga menerapkan social safety net yang diberikan bukan kepada kelompok miskin, tetapi pekerja yang di PHK atau tidak bisa melakukan pekerjaan di rumah.

"Kami sudah meningkatkan alokasi anggaran untuk PKH [program keluarga harapan]. Mekanisme BLT [bantuan langsung tunai] ini masih akan diekspansi," lanjutnya.

Terkait sektor perbankan, negara-negara di dunia juga mulai melakukan relaksasi pembayaran utang dan relaksasi pajak. Dia menuturkan pemerintah sudah menerapkan relaksasi pajak, tetapi sektor penerima masih sangat spesifik. Karena itu, pemerintah akan mematangkan kembali dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Terakhir, dari sisi perdagangan, negara-negara di dunia mengamini penyebaran Covid-19 telah mendisrupsi global supply chain, khususnya alat kesehatan. Pemerintah berjanji mencari solusi untuk menambah jumlah alat kesehatan bagi pasien yang terinfeksi Corona dan tenaga kesehatan yang merawatnya.

"Indonesia akan mendukung perusahaan produksi alat kesehatan. Kita akan identifikasi perusahaan, kebutuhan bahan baku agar bisa meningkatkan kapasitas produksi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper