Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menristek Sebut Pembuatan Vaksin Corona Kurang dari 12 Bulan

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan seluruh tim peneliti Kemristek/BRIN sedang bekerja keras untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespons secara cepat penyakit Covid-19.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pelajaran sains menjadi momok bagi pelajar Indonesia lantaran cara penyampaiannya yang kurang tepat./Istimewa
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pelajaran sains menjadi momok bagi pelajar Indonesia lantaran cara penyampaiannya yang kurang tepat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional membentuk Konsorsium virus corona atau Covid-19 untuk menghasilkan alat deteksi, obat, hingga vaksin untuk mengatasi virus yang mewabah ini.

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan seluruh tim peneliti Kemristek/BRIN sedang bekerja keras untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespons secara cepat penyakit Covid-19.

“Di antaranya dengan menemukan alat deteksi atau diagnosis, suplemen, obat, dan vaksin untuk pasien Covid-19," kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam konferensi video dengan awak media di Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Nantinya, melalui riset dan inovasi, Konsorsium Covid-19 yang juga disebut Task Force Riset dan Inovasi Teknologi (TFRIC19) ini, akan memberikan dukungan penuh kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

TFRIC19 akan melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan teknologi dengan prioritas jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Bambang menjelaskan, prioritas jangka pendek TFRIC19 melakukan penelitian dan kajian sistematik terhadap berbagai aspek virus corona, termasuk perihal tanaman herbal yang berpotensi mencegah penularan virus ini.

Dia menambahkan konsorsium ini akan fokus pada pengembangan vaksin virus corona dalam waktu kurang lebih 12 bulan.

"Selain itu tentunya dengan terlibat dalam pengujian sampel kita harapkan dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Kita coba untuk mengembangkan vaksin untuk Covid-19," katanya.

Menurutnya, waktu 12 bulan untuk pengembangan vaksin terbilang cukup cepat, namun akan diupayakan berbagai cara jika sekiranya dapat dikembangkan dalam jangka waktu yang lebih pendek.

Kemristek juga membuka kemungkinan untuk bekerja sama dengan pihak lain yang juga ingin atau sedang mengembangkan vaksin untuk Covid-19 dalam rangka percepatan pengembangan vaksin itu.

"Secepat dan seakurat mungkin kita bisa menciptakan vaksin untuk penanganan COVID-19," ujar Menristek Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper