Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertahan dari Corona, Singapore Airlines Potong Gaji Direktur

Para direktur perusahaan telah menyetujui pemotongan gaji mereka, dan skema cuti sukarela tanpa gaji hingga ke posisi manajemen tertentu.
Pesawat Singapore Airlines mendarat di Bandara Hang Nadim Batam karena lalu lintas padat menuju Bandara Changi Singapura./Dok. Suwarso
Pesawat Singapore Airlines mendarat di Bandara Hang Nadim Batam karena lalu lintas padat menuju Bandara Changi Singapura./Dok. Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Singapore Airlines Group secara aktif mengambil langkah-langkah untuk membangun likuiditasnya, serta mengurangi pengeluaran modal dan biaya operasional untuk menekan dampak virus corona (Covid-19) terhadap kinerja keuangan.

Berdasarkan keterangan resmi yang dikutip, Senin (23/3/2020), maskapai akan terus berupaya dengan agresif untuk mengatasi dampak wabah Covid-19 terhadap perusahaan. Hal ini mencakup diskusi yang terus dilakukan dengan pabrikan pesawat untuk menunda pengiriman pesawat yang akan datang.

Perusahaan menyebut jika hal tersebut disetujui, hal ini akan menunda pembayaran untuk pengiriman pesawat-pesawat tersebut. Selain itu, juga dilakukan pemotongan gaji bagi manajemen SIA Group.

Para direktur perusahaan telah menyetujui pemotongan gaji mereka, dan skema cuti sukarela tanpa gaji hingga ke posisi manajemen tertentu. Seiring dengan situasi yang memburuk, serikat pekerja telah terlibat dalam upaya-upaya pemotongan biaya tambahan yang diperlukan dan langkah-langkah lebih lanjut akan segera diambil.

Selama beberapa hari terakhir, SIA Group telah memanfaatkan jalur kreditnya untuk memenuhi persyaratan arus kas dalam waktu dekat. SIA Group terlibat dalam diskusi dengan beberapa lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan di masa yang akan datang.

"Perusahaan terus mengeksplorasi upaya untuk mempertahankan likuiditasnya di tengah gangguan terhadap industri perjalanan udara global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perusahaan akan mengumumkan rincian lebih lanjut ketika upaya tersebut telah dipastikan," tulis pihak maskapai.

Pihaknya telah melakukan diversifikasi jaringan dan mempersiapkan anak usahanya Scoot untuk mengantisipasi berbagai risiko serta melayani berbagai segmen penumpang dan pasar.

Namun, tanpa keberadaan segmen domestik, manajemen mengakui maskapai penerbangan SIA Group menjadi lebih rentan di tengah pasar internasional membatasi pergerakan orang secara bebas. Bahkan hingga melarang perjalanan udara secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper