Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri PUPR Pastikan Proyek Infrastruktur Berlanjut

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan bahwa pembangunan proyek infrastruktur tetap berjalan meski ada kasus penyebaran corona di Tanah Air.
Pekerja berada di proyek konstruksi Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu (22/2/2020). Kementerian PUPR pacu pengerjaan konstruksi proyek strategis nasional termasuk tiga bendungan di Aceh yaitu Bendungan Keureuto di Aceh Utara. Kemudian, Bendungan Rukoh dan Bendungan Tiro di Kabupaten Pidie. Nilai investasi bendungan capai triliunan rupiah. Bisnis-Agne Yasa.
Pekerja berada di proyek konstruksi Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu (22/2/2020). Kementerian PUPR pacu pengerjaan konstruksi proyek strategis nasional termasuk tiga bendungan di Aceh yaitu Bendungan Keureuto di Aceh Utara. Kemudian, Bendungan Rukoh dan Bendungan Tiro di Kabupaten Pidie. Nilai investasi bendungan capai triliunan rupiah. Bisnis-Agne Yasa.

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang semakin meluas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa tidak ada kebijakan moratorium atau penundaan bagi proyek infrastruktur yang sedang berjalan.

"Enggak, semua [proyek infrastruktur] jalan. Cuma diatur saja misalnya sebelumnya [yang bekerja] 50 orang sekarang cukup 25 orang sehingga tidak banyak kerumunan. Mungkin nanti diperpanjang waktunya," katanya kepada Bisnis di Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Selain itu, dia menyampaikan bahwa protokol khusus proyek infrastrutur juga masih dikoreksi dan siap diterbitkan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Trisasongko Widianto mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun protokol khusus proyek konstruksi

Menurutnya, secara umum isi dari protokol tersebut bersifat normatif yakni pemeriksaan suhu pekerja konstruksi sebelum masuk area proyek dan cara penanganan jika ada pekerja yang mengalami gejala seperti demam dan yang lainnya.

Tercatat hingga akhir Februari 2020, belum ada proyek infrastruktur yang pembiayaannya berasal dari China terdampak akibat penyebaran virus corona.

Dari data Direktorat Jenderal Bina Konstruksi berdasarkan Sistem Laporan Tahunan Badan usaha Jasa Konstruksi Asing (SILAPTA BUJKA) atau PMA terdapat 15 proyek konstruksi di seluruh Kementerian atau Lembaga (K/L) yang pendanaannya berasal dari pinjaman China dimana proyek berakhir pada tahun 2020 - 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper