Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Terguncang, Pasar Properti Bisa Wait And See Lagi

Pandemi virus corona yang berimbas pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi membuat investor menunda pembelian properti.
Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi virus corona atau Covid-19 menyebabkan kondisi perekonomian nasional terguncang, bahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS nyaris menyentuh Rp16.000 per dolar AS. Dengan kondisi seperti ini, pasar properti terutama dari kalangan investor diprediksi bisa kembali memasang sikap wait and see.

Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus mengatakan bahwa dengan nilai tukar rupiah setinggi itu, pasar terutama kalangan investor akan cenderung menyimpan dananya terlebih dahulu dan tidak akan buru-buru membeli properti.

“Hari ini dengan kenaikan dolar AS, maka akan membuat pasar wait and see, mereka akan save the money. Tapi kalau end user pasti mereka sudah rencanakan untuk beli properti, jadi dari kalangan itu tetap ada,” katanya kepada Bisnis, Kamis (19/3/2020).

Adapun, dengan langkah Bank Indonesia yang kembali memangkas suku bunga acuan, harapannya bisa mengangkat rupiah sehingga bisa mengembalikan daya beli masyarakat ke depannya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50 persen.

“Itu kabar baik, harapannya semoga ini [Covid-19] bisa ditangani segera dan pasar properti bisa kembali berjalan normal,” imbuhnya.

Alvin juga berharap agar kondisi pasar properti tak seburuk tahun lalu. Menyiasati corona, AKR Land makin gencar memasarkan produknya secara daring, seperti lewat media sosial hingga membuat web series di YouTube.

“Kita evaluasi tiga bulan ke depan, pasar pasti akan mendapat penyesuaian ketika pemerintah mengeluarkan aturan-aturan baru untuk mengantisipasi corona ini,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper