Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Social Distance Tak Efektif, Pengamat: Presiden Harus Tegas

Pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo harus bertindak tegas dalam mengurangi mobilitas masyarakat, agar wabah corona tidak makin meluas.
Implementasi social distancing bagi calon penumpang di Stasiun Pasar Senen./Dok. Istimewa
Implementasi social distancing bagi calon penumpang di Stasiun Pasar Senen./Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah harus bersikap tegas dalam hal menangani wabah virus corona (Covid-19), mengingat imbauan social distance  belum banyak dipatuhi oleh masyarakat.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan pada dasarnya masyarakat Indonesia cenderung ‘ngeyel’ dan menyepelekan. Oleh sebab itu, dia mendesak pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah melakukan lockdown area.

Menurutnya, wilayah pertama yang harus dilakukan lockdown adalah DKI Jakarta. Pasalnya, sejauh ini jumlah penderita virus corona paling banyak di Ibu Kota. Walaupun, lanjutnya, untuk melakukan lockdown dibutuhkan anggaran yang cukup besar.

“Problemnya, negara gak punya uang untuk lakukan lockdown. Maka dari itu, [seharusnya] Presiden itu menyampaikannya melalui sisi kemanusiaan, jangan dibahas soal ekonomi, bangun ini bangun itu. Hold semuanya. Fokus di masalah covid19,” kata Agus, Kamis (19/3/2020).

Dia juga mengimbau agar pemerintah fokus memberikan perlindungan kepada pengusaha kelas menengah kecil dan mikro dan juga masyarakat kelas menengah ke bawah. Alih-alih menghamburkan uang untuk intervensi nilai tukar rupiah, dia meminta dana tersebut sebaiknya diberikan kepada masyarakat.

Agus mengatakan seharusnya pemerintah mengerahkan semua aparat keamanan baik TNI maupun Polisi untuk menjaga agar tidak ada lagi orang yang keliaran di luar rumah di tengah krisis wabah corona.

Tak hanya itu, para aparat tersebut juga harus menjaga pasar, pusat perbelanjaan, swalayan dan supermarket agar orang tidak melakukan panic buying atau memborong.

Terakhir, dia juga mengimbau agar pemerintah tidak melupakan keamanan dan keselamatan para petugas medis di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper