Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah jajaran pemerintah mengklaim bahwa pasokan kebutuhan pokok yang mencakup 11 komoditas dalam kondisi aman. Ancaman stok yang menipis dan berisiko mengerek harga dinilai tak perlu menjadi kekhawatiran.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa pihaknya bakal mengawal dengan ketat pasokan pangan.
Dia pun mengharapkan masyarakat tak panik karena stok yang tersedia disebutnya bakal memenuhi kebutuhan sampai Agustus mendatang.negaskan berdasar data yang dimiliki, 11 kebutuhan pokok pangan dalam kondisi aman.
Dengan demikian, menurutnya, kekhawatiran stok pangan menipis, hingga harga naik menurutnya tidak perlu terjadi.
"Panen raya padi, jagung dan komoditas lainnya masih terus berlangsung hingga beberapa bulan kedepan. Stok akan terus terisi, dan secara simultan mengisi pasar," kata Syahrul dalam keterangan resmi.
Syahrul mengatakan ada 11 komoditas pokok yang dikawal yang mencakup beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi atau kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.
Baca Juga
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, ketersediaan beras selama periode Maret sampai Agustus bakal berjumlah 25,6 juta ton dengan kebutuhan total sebesar 15,09 juta ton.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan stok saat ini berjumlah 3,5 juta ton yang tersebar di gudang Bulog, penggilingan dan pedagang.
"Diperkirakan panen raya terjadi di bulan Maret, April dan Mei 2020 sehingga pada akhir Mei 2020 akan terdapat stok beras sebesar 7,7 juta ton. Sedangkan stok jagung pada akhir Februari 2020 sebesar 661.000 ton dan panen bulan Maret diperkirakan mencapai 6,2 juta ton," kata Airlangga.
Adapun untuk sejumlah komoditas yang pengadaannya turut didukung oleh importasi, Kementerian Pertanian mencatat total rencana impor gula pada periode ini diperkirakan mencapai 672.500 ton sehingga total ketersediaan menjadi 2,86 juta ton dan kebutuhan diproyeksi berjumlah 1,39 juta ton.
Neraca bawang putih diperkirakan masih defisit dengan tambahan importasi sebesar 196.549 ton yang sejauh ini telah diterbitkan mengingat kebutuhan total selama Januari-Agustus diprediksi mencapai 291.484 ton sementara ketersediaan sebesar 288.386 ton.
Terkait ketersediaan bawang putih, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melaporkan pihaknya telah menerbitkan tambahan Persetujuan Impor (PI) sebesar 70.000 ton.
Sedangkan untuk stabilisasi harga daging, dia juga akan segera merealisasikan rencana impor daging kerbau sebesar 170.000 ton dan daging sapi sejumlah 120.000 ton.