Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Corona, LIPI Rekomendasikan Dua Tips Ampuh Stabilkan Ekonomi

Dampak virus corona bisa diantisipasi dengan menjaga stabilitas ekonomi. Stabilitas ekonomi bisa dilakukan dengan menjaga kondisi inflasi dan melakukan operasi pasar.
Penumpang kereta commuter line (KRL) menggunakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Penumpang kereta commuter line (KRL) menggunakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah merebaknya virus corona (Covid-19), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merekomendasikan dua tips ampuh untuk menjaga pertumbuhan ekonomi kepada pemerintah.

Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho mengungkapkan virus corona bisa memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia.

“Kami proyeksikan kalau terjadi outbreak ini, yang kita amati secara detail adalah pada first effect. Sektor pariwisata, termasuk transportasi udara, makanan, dan minuman menjadi sektor yang sangat vulnerable terhadap outbreak ini,” tulisnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/3/2020).

Berdasarkan perhitungan perkiraan, kata Eko, Indonesia bisa kehilangan 2 juta turis di sektor pariwisata. Dua langkah yang bisa dilakukan untuk menangkal dampak yang lebih terhadap corona adalah mengendalikan inflasi.

Pertama, pengendalian inflasi membuat ekonomi lebih stabil. Dia mengungkapkan pemerintah harus meyakinkan masyarakat agar tidak panik.

“Apabila inflasi tidak terkendali maka efeknya luar biasa. Jangan sampai bergejolak, tingkat bunga akan mengikuti. Jika itu terjadi maka domino effect-nya akan lebih parah lagi,” terangnya.

Kedua, melakukan operasi pasar. Masyarakat harus diyakinkan bahwa lonjakan harga utamanya makanan dan minuman menjadi komponen penting.

Eko menambahkan pertumbuhan ekonomi sebelum dampak virus corona masih tumbuh pada kisaran 5%. Dia menjelaskan fundamental Indonesia masih berada bergantung pada belanja pemerintah.

“Ekspor tidak cukup prospektif, investasi tidak cukup menggembirakan, sektor industri kita sejak tahun 2000an mengalami stagnan. Fundamental kita dilihat dari kaca mata ekonomi masih banyak yang harus dikerjakan. Perlu upaya dan rangkaian kebijakan afirmatif yang signifikan,” paparnya.

Eko menambahkan, UMKM di sektor pariwisata sangat berdampak signifikan. Ketika gangguan logistik terjadi, produk dalam negeri menjadi punya kesempatan untuk menggantikan.

“Fasilitas itu harus kita berikan kepada UMKM untuk mengganti gangguan supply impor consumer goods,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper