Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) siap mendukung program pembatasan truk kelebihan dimensi dan muatan atau over dimension over load (ODOL) dengan memamerkan keunggulan angkutan kereta barang.
Program ini dicanangkan oleh Kementerian Perhubungan untuk membatasi truk ODOL yang selama ini dianggap menghambat pengguna jalan lain dan menyebabkan terjadinya kemacetan di jalan tol.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan KAI siap mendistribusikan logistik melalui angkutan kereta barang dalam rangka mendukung program pembatasan truk ODOL yang diterapkan oleh pemerintah.
“Kesiapan KAI ini juga untuk menindaklanjuti arahan dari Menteri Perhubungan agar para pelaku usaha mengoptimalkan angkutan Kereta Api sebagai moda alternatif untuk menekan praktik ODOL,” katanya, Jumat (28/2/2020).
Kinerja angkutan barang KAI pun selama ini terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2019, KAI mengangkut 47,6 juta ton barang, naik 5,3 persen dibandingkan dengan 2018 dengan volume total 45,2 juta ton barang. Adapun pada 2017 kereta barang mengangkut 40,1 juta ton barang.
Adapun, komoditas yang diangkut antara lain batu bara, BBM, bubur kayu, CPO, klinker, latex, peti kemas, retail, semen, dan lainnya.
Baca Juga
Saat ini, lanjutnya, KAI menjalankan 258 KA barang per hari dengan 75 relasi di Jawa dan Sumatera. Total terdapat 116 stasiun yang siap untuk melayani bongkar muat angkutan barang. Adapun, jumlah gerbong barang yang dimiliki KAI sebanyak 6.479 gerbong barang.
Edi mengklaim KAI memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan angkutan truk. Pertama, dari sisi kapasitas, karena dalam sekali perjalanan, kereta barang di Pulau Jawa mampu mengangkut hingga 30 gerbong datar kapasitas 42 ton. Bahkan, di Sumatera Selatan, satu rangkaian kereta api batu bara dapat menarik 60 gerbong dalam sekali perjalanan.
Dia melanjutkan, keunggulan yang kedua adalah ketepatan waktu. Kereta api barang berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tak seperti moda transportasi jalan raya, kereta api berjalan relatif bebas hambatan karena berjalan pada rel yang merupakan jalurnya sendiri.
Pihaknya mengklaim jalur KA sudah semakin baik, dengan beroperasinya Jalur Ganda KA Lintas Utara Jawa maka kapasitas perjalanan KA juga semakin bertambah. Kedepan pembangunan lainnya juga sedang dikerjakan seperti pembangunan Jalur Dwiganda Manggarai - Cikarang, Jalur Ganda Lintas Selatan, Jalur Ganda di Sumatera Selatan, Jalur Ganda Bogor - Sukabumi, dan peningkatan kualitas jalur lainnya yang nantinya juga dapat dimaksimalkan untuk angkutan barang.
Keunggulan ketiga, terangnya, adalah keselamatan dan keamanan. Selain SDM yang tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan, di sektor sarana dan prasarana pun, KAI rutin melakukan pengecekan berkala tujuannya agar selama perjalanan seluruh sarana dalam kondisi yang andal.
Gangguan-gangguan dari luar pun yang biasa terjadi pada angkutan truk bisa dihindari seperti pungutan liar dan bajing loncat.
Dari sisi teknologi, untuk meningkatkan kemudahan layanan angkutan barang, KAI telah menghadirkan portal angkutan barang yakni https://cargo.kai.id/ yang menjadi salah satu media dalam memberikan informasi dan gambaran angkutan barang KAI.
KAI sudah menerapkan teknologi informasi dalam operasi angkutan barang yaitu Rail Cargo System, sehingga pelayanan mampu dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.