Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI Keluhkan Terbatasnya Akses Perbankan Syariah di Daerah

Daya jangkau layanan perbankan syariah yang terbatas di daerah, menjadi salah satu kendala di sektor properti.
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan di Jonggo, Jawa Barat, Selasa (11/02/2020).
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan di Jonggo, Jawa Barat, Selasa (11/02/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menyebutkan  akses perbankan syariah di sejumlah daerah masih terbatas.

Hal itu menjadi kendala tersendiri di sektor properti nasional.  Pasalnya, REI mencatat minat masyarakat terhadap permintaan perumahan berbasis syariah cukup tinggi dan bisnis ini tumbuh 10 persen setiap tahunnya.

"Tinggal dari perbankan syariahnya, kadang di setiap daerah kurang atau belum ada yang syariah," ujar Wasekjen REI Bidang Perbankan Syariah Royzani Sjachril, Jumat (28/2/2020).

Tak hanya bank syariah swasta, dia menyebut akses terhadap bank syariah BUMN juga masih terbatas. Keterbatasan bank di sejumlah daerah membuat realisasi penjualan hunian bisa terhambat.

"Bahkan, ada beberapa yang belum buka cabang. Padahal minatnya cukup banyak," kata dia.

Namun demikian, Royzani mengaku bahwa keterbatasan itu tidak menyurutkan para pengembang khususnya anggota REI di daerah untuk terus menawarkan hunian berbasis syariah. Sejauh ini, dia mencatat sudah ada 2.000-an pengembang REI yang masuk di segmen itu.

Pihaknya pun terus memberikan edukasi pada masyarakat menyusul maraknya properti bodong yang mengatasnamakan syariah. Baru-baru ini, imbuh dia, konsumen asal Bogor tertipu oleh pengembang bodong yang menawarkan perumahan syariah, akan tetapi perumahan itu tak kunjung dibangun.

Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat proaktif dalam memilih properti syariah dengan mengecek langsung legalitas pengembang, rekam jejak, bahkan izin proyeknya.

"Kita berharap tidak ada lagi yang menjual nama syariah. [Masyarakat] jangan terbuai [dengan iming-iming] tanpa BI checking, tanpa denda dan tanpa riba," ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper