Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendorong koperasi simpan pinjam untuk mengaplikasikan teknologi dan transparansi, agar koperasi bisa tumbuh kembang dan bersaing di era digital.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan modernisasi dan transparansi ini penting dilakukan sebagai langkah untuk menghadapi persaingan zaman dari financial technology.
"Kalau kita tidak melakukan ini akan ditinggalkan anggota, karena koperasi untuk kegiatan usaha kalau tidak ada keuntungan di sana pasti akan ditinggalkan," ujarnya, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (22/2/2020).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Koperasi Simpan Pinjam Indonesia (Askopindo) Sahala Panggabean mengatakan, selama ini koperasi terkesan dipinggirkan, tetapi kini koperasi diarahkan agar naik kelas.
Salah satunya dengan mulai masuk ke sektor usaha skala besar seperti komoditi pangan, maritim dan teknologi sesuai program dari pemerintah.
"Dari total sekitar 120 ribu jumlah koperasi, 20 ribu diantaranya adalah koperasi simpan pinjam. Dalam waktu dekat Askopindo akan mengadakan kongres dengan tujuan semua KSP bersatu agar mengakselerasi kemajuan moderninasi KSP yang profesional berbasis digital dan naik kelas," kata Sahala.
Baca Juga
Dalam Kongres Askopindo yang diadakan pada Juni 2020 ini, Sahala mengatakan bahwa akan digelar pula rangkaian seminar yang membahas topik menarik seputar penguatan Koperasi dan UKM sebagai arus utama transformasi ekonomi nasional
"Modernisasi dan Digitalisasi KSP pasti akan sangat penting dibahas di era disrupsi sebagai awarenes perubahan zaman bagi KSP. Harmonisasi pemberdayaan UMKM di 18 kementerian dan lembaga jadi kebijakan satu pintu (one gate policy) juga menarik untuk dibahas," jelas Sahala yang juga Ketua Koperasi Simpan Pinjam Nasari.
Sahala juga mengatakan bahwa dalam Kongres KSP Nasional nanti, Askopindo akan meluncurkan Gerakan Nasional Transformasi Seribu Koperasi Modern guna Mencetak Sejuta Wirausaha Milenial. Adapun gerakan ini dimaksudkan untuk mendukung program Kartu Pra Kerja dari Presiden Joko Widodo.
"Ini akan jadi momentum kebangkitan koperasi yang selama ini dianggap kolot dan ketinggalan jaman, harus bertransformasi. Generasi Milenial harus mencintai koperasi karena selain soko guru perekonomian bangsa, koperasi juga keren kok dengan digitalisasi dan modernisasi," tegas Sahala.